Beranda Sastra BBJ: Menghindari "Terjebak Nostalgia"

Kompas.com - 15/05/2019, 23:27 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Program "Beranda Sastra" kembali digelar Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Program diskusi seputar karya sastra kali ini mengangkat tema "Terjebak Nostalgia" yang akan digelar pada Kamis, 16 Mei 2019 pukul 16.00 WIB, di BBJ, Palmerah Selatan, Jakarta.

"Terjebak Nostalgia" mencoba mengangkat tajuk diskusi terkait keberagaman tema dalam kepengarangan di Indonesia. Acara bersifat gratis dan terbuka untuk umum ini rencananya akan menghadirkan Ruhaeni Intan (novelis) dan Mawa Kresna (jurnalis) serta dimoderatori Raisa Kamila.

Beranda Sastra #15 kali ini bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta, serangkaian dengan kegiatan Jakarta International Literary Festival 2019 yang mengambil tema "Many Faces of the South" yang akan dihelat pada Agustus 2019. Festival ini mengusung semangat Selatan-selatan, dan untuk tahun ini bertajuk Pagar.

Konsep "pagar"

Pagar dipilih karena mencerminkan batasan-batasan semakin lebur akibat arus globalisasi yang menerpa dunia.

Baca juga: #AkuBaca dan Upaya Memperkuat Gerakan Literasi Nusantara

 

Pemilihan nama tersebut dirasa cocok dengan latar belakang di atas karena sastra kini dihadapkan tidak hanya dengan perdebatan lokal tetapi juga global. Selain sebagai sesuatu yang harus dilintasi, pagar juga berfungsi sebagai pelindung dan pemisah antara dunia liar dan ketenangan rumah.

Maka dari itu, konsep pagar tidak selalu terikat dengan perlintasan batas-batas geografis sastra, akan tetapi juga mengandung makna perawatan dan pemeliharaan sastra lokal.

Dengan pagar kita memisahkan kita dan dunia di luar tetapi selalu dalam kesadaran kehadiran kita di tengah dunia. Dalam kata lain, kepekaan lokal dengan wawasan global.

Tema berulang

Diskusi sastra ini digelar sehubungan dengan adanya anggapan umum bahwa beberapa tema dianggap sangat menarik lalu rasanya perlu untuk selalu dituliskan berulang-ulang.

Tema-tema politis kemudian menjadi favorit, pun tema-tema eksotis seperti kampung halaman yang digambarkan ala lukisan mooi indie atau malah sebagai savages, baik mulia ataupun barbar.

Perkembangan ini menarik barangkali untuk menambah pengetahuan, tapi tanpa disertai dengan kecakapan dan upaya-upaya bentuk penulisan yang baik, barangkali sejarawan atau ilmuwan sosial akan menangani isu ini dengan lebih kaya.

Tentang pembicara

E-poster Terjebak NostalgiaDok. BBJ E-poster Terjebak Nostalgia

Lalu, bagaimana para penulis muda melihat jebakan tema seperti ini?

Acara ini mengundang dua penulis berbagi mengenai proses kreatif mereka. Mawa Kresna penulis fiksi akan banyak bertutur bagaimana menulis novelnya tidak menggunakan tema-tema favorit tersebut, sekaligus terlibat proyek penulisan fiksi berbasis riset mengenai peristiwa pasca-98.

Turut hadir  Ruhaeni Intan, seorang jurnalis yang akan banyak membagikan pengalamannya menulis ragam laporan dan bereksperimen dengan bentuk-bentuk penulisan di beberapa laporan pentingnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau