Ketidakselarasan kebijakan dari kementerian di parlemen, menurut Prof. Taufik juga turut andil terhadap pertumbuhan ini.
Ia menyebut ketika beberapa kementerian berusaha mengupayakan kelancaran transportasi, lainnya ternyata sedang mengejar target peningkatan pendapatan negeri di sektor industri otomatif.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Prof. Taufik menyarankan beberapa cara membatasi jumlah kendaraan bermotor, seperti pembatasan usia kendaraan dan pelarangan motor di jalan arteri.
Namun, menurutnya, hal itu tidak akan tercapai tanpa adanya kerja sama dari berbagai sektor.
“Peran akademisi, terkhusus saya menyebut UGM, juga diperlukan di sini. Hal itu utamanya sebagai contoh bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, "Selain itu, akademisi juga dapat berperan aktif melalui pemberian edukasi kepada masyarakat tentang transportasi yang beradab. Bangsa yang maju sekarang yang adil dalam bertransportasi.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.