KOMPAS.com - Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu isu utama provinsi Papua dan Papua Barat dalam mengejar ketertinggalan pembangunan dengan daerah lain setelah Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada provinsi di bagian timur Indonesia ini.
Setelah fokus pada pembangunan infrastruktur, kini giliran pembangunan sumber daya manusia menjadi fokus perhatian, tentunya termasuk pemberdayaan perempuan menjadi ageda di dalamnya.
Terkait hal itu, Kitong Bisa Foundation, yayasan nirlaba yang berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat Papua berkolaborasi bersama Wardah, produk kecantikan Indonesia, menjalin kerjasama untuk memperkuat peran perempuan Papua dalam pembangunan perekonomian daerah.
CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar dan CEO Wardah Nurhayati Subakat keduanya alumni kampus teknik Institut Teknologi Bandung menandatangani kerja sama pelatihan bisnis untuk perempuan Papua.
Baca juga: Menumbuhkan Semangat Wirausaha Sosial lewat Youth Entrepreneur Camp
Kedua socioprenuer ini memiliki komitmen untuk memberdayakan perempuan Indonesia menjadi mandiri dan berkarya.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan di Kantor Pusat Wardah, Jakarta (29/5/2019) meliputi pelatihan di 9 pusat belajar di Provinsi Papua dan Papua Barat. Untuk awal, program akan berlangsung di 6 kota meliputi; Jayapura, Serui, Wamena, Sorong, Merauke, dan Raja Ampat.
"Perempuan Papua perannya masih dibatasi seputar tanggung jawab rumah tangga dan mengurus dapur. Belum banyak yang kemudian didorong berkarya," ujar Billy kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Billy yang tengah menyelesaikan pascasarjana Oxford University menambahkan, "Padahal perempuan Papua itu memegang tanggung jawab yang besar utk perekonomian dan memberi makan keluarganya."
"Banyak yang punya bakat dan kemampuan berbisnis tapi tidak tahu bagaimaja cara memaksimalkan. Pelatihan pelatihan bisnis untuk perempuan di Papua masih sangat terbatas," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.