Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pendidikan Jadi Kunci Pengembangan Diri

Kompas.com - 03/07/2019, 19:14 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com – 
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Untuk memiliki SDM yang berkualitas, diperlukan pendidikan sebagai bekal agar SDM tersebut mampu bersaing dengan ketat.

Selain itu, pendidikan seseorang juga berpengaruh pada kesempatan yang diperoleh untuk bisa bekerja di berbagai bidang, baik tingkat nasional maupun global, sehingga bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan setara dengan SDM di negara lain.

Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan hal itu dalam diskusi bertema “Future Skills for Future Leaders” yang diselenggarakan oelh Tanoto Foundation di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Pendidikan jadi kunci

“Ini tantangan paling besar, bagaimana pendidikan diubah untuk memenuhI everchanging needs. Pendidikan adalah kunci dari pemerataan kesempatan dan mengembangkan hidup. Saya percaya pendidikan merupakan kunci dalam kehidupan,” ujar Mari.

Baca juga: Tanoto Foundation: Menjadi Katalis Filantropis Pendidikan Indonesia

Ia menuturkan hal ini sesuai pesan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan SDM sangat diperlukan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain, terutama dalam memenuhi kebutuhan dunia industri 4.0 dan memasuki era disrupsi teknologi.

Mari pun mengungkapkan, sebenarnya revolusi industri sudah terjadi sejak lama, misalnya dalam penggunaan mesin pabrik dan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi sekarang semakin cepat dan canggih dalam memproses informasi dan data, apalagi jika nantinya ada teknologi 5G.

“Jadi bagaimana kita menyadari semua potensi yang ada dalam diri kita sejak dini dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan,” ucapnya.

Manajemen transisi

Dia mencontohkan layanan call center yang saat ini semakin banyak menggunakan robot untuk melayani pelanggan.

Lalu di industri ritel, tenaga pelayan di pasar swalayan semakin berkurang dengan adanya barcode di setiap barang yang dijual sehingga pembeli bisa membayar sendiri sesuai harga yang tertera.

Namun, jika terjadi masalah dalam pelayanan itu, tetap akan membutuhkan manusia untuk mencari solusi. Maka dari itu, SDM harus terus ditingkatkan agar tidak ketinggalan dalam menguasai perkembangan teknologi.

“Yang penting adalah manajemen transisinya, itu akan mengubah peran secara mendasar. Misalnya call center pakai robot untuk memberi informasi dan melayani pelanggan, tapi ujung-ujungnya masih ada manusia juga kalau terjadi masalah,” imbuh Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau