KOMPAS.com – Pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 telah dilakukan pada Selasa (9/7/2019) pukul 15.00 WIB melalui laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
SBMPTN tahun ini, tercatat sebanyak 714.652 peserta berebut bangku kuliah di PTN pilihan masing-masing. Jumlah itu terdiri dari peserta yang memilih kelompok Program Studi Saintek, Soshum, dan campuran (Saintek/Soshum).
Keterbatasan daya tampung tersebut membuat persaingan masuk begitu ketat. Tentunya begitu banyak peserta SBMPTN tidak lolos pada tahun ini. Namun, tidak lulus SBMPTN bukan akhir dari segalanya.
Masih ada perguruan tinggi swasta (PTS) yang layak dipertimbangkan sebagai pilihan melanjutkan studi sesuai jurusan diminati. Saat ini ada begitu banyak PTS yang kualitasnya tidak kalah dari PTN, bahkan ada yang kualitasnya berstandar internasional.
Baca juga: Gagal Masuk SBMPTN? Jangan Galau, Ikuti 5 Tips Memilih PTS Terbaik
Melalui pemikiran dan strategi yang matang, kita pun bisa mendapatkan jurusan di PTS yang menjanjikan masa depan cerah, baik dari kualitas pendidikan maupun prospeknya dalam dunia pekerjaan.
Berikut ini 6 tips dalam memilih PTS:
Akreditasi merupakan standar yang ditentukan oleh pemerintah sebagai penanda tingkat kualitas suatu PTS. Ada tiga tingkat akreditasi umum, yaitu akreditasi A (sangat baik), akreditasi B (baik), dan akreditasi C (cukup).
Kita bisa mengetahui peringkat akreditasi suatu kampus di laman resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun, sebelum memilih dan mendaftar ke PTS, cek terlebih dahulu jurusan yang diminati karena setiap jurusan memiliki nilai akreditasi berbeda.
Jurusan yang dipilih itu pun nantinya memengaruhi kemudahan dalam mencari pekerjaan di kemudian hari. Pengetahuan masyarakat umum terhadap citra dan kualitas lulusan dari jurusan tersebut juga akan membuat tingkat akreditasinya semakin tinggi.
Kualitas dari suatu PTS akan menentukan tingginya peringkat dari kampus tersebut. Namun, banyak orang tidak begitu peduli terhadap peringkat kampus karena dinilai tidak penting.
Jika kita benar-benar ingin mengetahui mutu kampus, hal itu bisa diperoleh melalui situs resmi berbagai lembaga, misalnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan QS World University Rankings (WUR) atau Times Higher Education (THE).
Di sana akan terlihat posisi kampus tersebut baik secara nasional maupun internasional sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dipilih.
Pandangan masyarakat biaya kuliah tinggi karena tingginya kualitas pembelajaran tidak selamanya benar. Demikian pula anggapan biaya kuliah di PTS lebih mahal daripada PTN. Tidak semua PTS menetapkan biaya kuliah lebih tinggi dibanding PTN.
Ada juga PTS menetapkan biaya kuliah terjangkau dengan kualitas pendidikan tidak kalah dari PTN. Bahkan beberapa di antaranya, menawarkan kesempatan beasiswa mahasiswa berprestasi.
Kesuksesan alumni suatu jurusan di PTS juga berpengaruh terhadap pilihan seseorang. Bila kampus itu memiliki banyak alumni berprestasi dengan kualitas diakui masyarakat, maka hal ini bisa menjadi acuan mahasiswa memilihnya.
Jangan ragu meminta saran serta menanyakan pengalaman mahasiswa dan alumni yang sudah merasakan kegiatan belajar mengajar di PTS sasaran.
Pertimbangan itu bisa menjadi bekal untuk mengetahui proses pembelajaran di kampus tersebut karena diperoleh dari orang yang benar-benar sudah menjalaninya. Tentu faktor subyektivitas masih perlu diuji lebih lanjut.
Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang PTS apa saja di sekitar kota tempat tinggal kita sesuai jurusan yang menjadi minat dan pilihan, tentu dengan tetap mempertimbangkan faktor kualitas.
Jika tidak tersedia, maka calon mahasiswa dapat mencari informasi PTS di kota lain. Namun, faktor biaya tambahan perlu menjadi pertimbangan bila memilih PTS luar kota.
Carilah informasi terlebih dahulu mengenai biaya kuliah, biaya sewa kamar kos, biaya hidup, termasuk harga rata-rata makanan dan minuman, ongkos transportasi, dan kebutuhan lainnya.