Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Masuk SBMPTN? Jangan Galau, Ikuti 5 Tips Memilih PTS Terbaik

Kompas.com - 04/06/2019, 10:00 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Terbatasnya kapasitas dan tingginya persaingan masuk PTN yang begitu ketat membuat calon mahasiswa perlu memikirkan alternatif lain dalam melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

Perguruan tinggi swasta (PTS) dalam negeri dapat menjadi pilihan yang bisa ditempuh. Jangan salah, banyak PTS menyediakan jurusan berkualitas tidak kalah dari PTN.

Dengan strategi yang tepat, calon mahasiswa dapat memperoleh jurusan di PTS yang menjanjikan, baik dari segi mutu pendidikan maupun prospek di dunia kerja ke depan. Berikut beberapa tipsnya:

1. Akreditasi 

Akreditasi merupakan standar ditentukan pemerintah untuk menunjukkan kualitas perguruan tinggi. Ada tiga tingkat akreditasi umum diketahui, yaitu terdiri dari akreditasi A (sangat baik), akreditasi B (baik), dan akreditasi C (cukup).

Baca juga: 5 Program Studi Favorit Tahun Ini Bidang Saintek

Calon mahasiswa bisa melihat peringkat akreditasi suatu kampus di laman resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Hati-hati dalam memilih dan mendaftar perguruan tinggi sebab, setiap jurusan memiliki akreditasi berbeda-beda. Jadi ada baiknya memastikan akreditasi jurusan yang dipilih juga bagus karena hal itu turut memengaruhi kemudahan dalam mencari pekerjaan.

Pengetahuan masyarakat umum terhadap citra dan kualitas lulusan dari jurusan tersebut juga akan membuat tingkat akreditasinya semakin tinggi.

2. Peringkat

Kualitas mumpuni dari suatu PTS akan menentukan tingginya peringkat dari kampus tersebut. Namun, banyak orangtidak begitu peduli terhadap peringkat kampus karena dianggap tidak penting. 

Calon mahasiswa yang benar-benar ingin mengetahui bisa mencari tahu melalui laman resmi berbagai lembaga, misalnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Webometrics.

Di sana akan terlihat posisi kampus tersebut baik secara nasional ataupun internasional sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih.

3. Biaya kuliah

Pemahaman bahwa tingginya biaya kuliah disebabkan tingginya kualitas pembelajaran tidak sepenuhnya benar. Demikian pula anggapan PTS lebih mahal dari pada PTS.

Tidak semua PTS menetapkan biaya kuliah lebih tinggi dibanding PTN. Ada juga PTS menawarkan biaya kuliah terjangkau dengan kualitas pendidikan yang tidak kalah dengan PTN. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan kesempatan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi.

4. Kualitas alumni

Kesuksesan alumni dari suatu jurusan di PTS juga berpengaruh terhadap pilihan seseorang. Bila kampus itu memiliki banyak alumni berprestasi dan berkualitas bagus, otomatis akan menjadi rujukan bagi para calon mahasiswa memilihnya.

5. Rekomendasi 

Seorang calon mahasiswa tidak perlu ragu meminta saran serta menanyakan pengalaman mahasiswa dan alumni yang sudah merasakan kegiatan belajar mengajar di PTS yang disasar.

Pertimbangan itu menjadi bekal untuk mengetahui proses pembelajaran di kampus tersebut karena diperoleh dari orang yang benar-benar sudah menjalaninya. Tentu faktor subyektifitas masih perlu diuji lebih lanjut.

6. Lokasi 

Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang PTS apa saja di sekitar kota tempat tinggal sesuai jurusan yang menjadi minat dan pilihan, tentu dengan mempertimbangkan faktor kualitas.

Jika tidak tersedia, maka calon mahasiswa dapat mencari informasi PTS di kota lain. Namun, faktor biaya tambahan perlu menjadi pertimbangan bila memilih PTS di luar kota asal atau tempat tinggal

Maka dari itu, cari tahu terlebih dahulu biaya kuliah, biaya sewa kamar kos, serta biaya hidup, termasuk harga rata-rata makanan dan minuman, ongkos transportasi, dan kebutuhan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com