364 Peserta Disabilitas Dinyatakan Lulus SBMPTN 2019

Kompas.com - 10/07/2019, 19:43 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sudah mengumumkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019.

Pengumuman itu dilakukan secara daring (online) pada Selasa (9/7/2019) pukul 15.00 WIB melalui laman resmi https://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id.

Menristekdikti Mohamad Nasir menuturkan, peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia yaitu 168.742 orang atau sekitar 23,61 persen dari jumlah total 714.652 peserta yang mendaftar SBMPTN 2019.

Jumlah peserta yang lulus tersebut dibagi menjadi 119.777 peserta non-Bidikmisi dan 48.965 peserta pemohon Bidikmisi.

Baca juga: USU Terima 3.091 Mahasiswa dari SBMPTN, Soshum Paling Tinggi Peminat

Sebagai bagian dari yang diterima, terdapat 364 peserta disabilitas yang lulus SBMPTN 2019 dari 2.047 peserta yang mendaftar. Peserta yang lulus itu terdiri dari 13 orang tunanetra, 171 orang tunarungu, 166 orang tunawicara, dan 14 orang tunadaksa.

Selain itu, ada pula peserta yang mendaftar melalui Paket C dengan keseluruhan 1.243 pendaftar. Jumlah yang diterima sebanyak 209 orang. Rinciannya terdiri dari 61 orang untuk prodi Saintek dan 148 orang untuk prodi Soshum.

Sebelumnya diinformasikan, jumlah peserta yang lulus SBMPTN dari ujian kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) yaitu 84.444 peserta atau 23,44 persen, sedangkan peserta  yang lulus SBMPTN dari ujian kelompok Sosial Humaniora (Soshum) sebanyak 82.394 peserta atau 23,82 persen.

Sementara itu, peserta yang lulus SBMPTN dari ujian kelompok Campuran yakni 1.904 peserta atau 22,59 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau