Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi Sudah Dibuka, Simak di Sini!

Kompas.com - 20/07/2019, 14:18 WIB
Erwin Hutapea,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pendaftaran Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah dibuka sejak Rabu (17/7/2019) sampai 9 Agustus 2019 mendatang. Salah satu program yang ditawarkan adalah Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi.

Sekretariat Program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemendikbud mengatakan beasiswa ini bertujuan mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui penyediaan bantuan pendidikan dan pelatihan, baik lewat jalur gelar maupun nongelar.

Berdasarkan keterangan di laman resmi Kemendikbud, sesuai tugas dan fungsi Kemendikbud, program ini diutamakan untuk mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan sehingga yang dibiayai itu diutamakan untuk bidang-bidang yang relevan pada pengembangan pendidikan dan kebudayaan.

Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi ini diberikan untuk jenjang S-1, S-2 dan S-3. Calon peserta yang bisa mengikuti program beasiswa ini adalah yang sudah mempunyai surat diterima di perguruan tinggi ataupun mahasiswa yang sudah kuliah paling lama semester 2 pada saat mendaftar.

Beasiswa ini terbuka untuk masyarakat berprestasi di berbagai bidang, tetapi tidak diprioritaskan untuk dosen.

Syarat untuk bisa mengikutinya dibagi menjadi tiga jenjang, yakni sebagai berikut:

Beasiswa jenjang S1

Mahasiswa baru:

- Maksimal 22 tahun.
- Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih juara peringkat 5 besar.

Mahasiswa on-going:

- Maksimal 22 tahun.
- Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif kuliah.
- IPK minimal 3,25 pada skala 4,0.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih juara peringkat 5 besar.
- Beasiswa jenjang S1 tidak diwajibkan memiliki sertifikat TOEFL/IELTS.

Beasiswa jenjang S-2

Mahasiswa baru:
- Maksimal 32 tahun.
- Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B.
- IPK S1 minimal 3,25 pada pada skala 4,00 baik mahasiswa baru maupun on-going.
- Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5,5.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih peringkat 5 besar.

Mahasiswa on-going:
- Maksimal 32 tahun.
- Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif kuliah.
- IPK S1 minimal 3,25 pada skala 4,00 baik mahasiswa baru maupun on-going.
- Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5,5.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih peringkat 5 besar.

Beasiswa jenjang S-3

Mahasiswa baru:
- Maksimal 37 tahun.
- Memiliki surat keterangan lulus di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B.
- IPK S2 minimal 3,25 pada skala 4,00, baik mahasiswa baru maupun on-going.
- Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5,5.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih peringkat 5 besar.

Mahasiswa on-going:
- Maksimal 37 tahun.
- Terdaftar di perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B, maksimal semester 2 pada saat mendaftar yang dibuktikan dengan surat tanda aktif kuliah.
- IPK S2 minimal 3,25 pada skala 4,00, baik mahasiswa baru maupun on-going.
- Skor TOEFL ITP minimal 500/IBT 61, atau skor IELTS minimal 5,5.
- Memiliki prestasi minimal tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat, sertifikat berlaku maksimal tiga tahun terakhir.
- Peraih peringkat 5 besar.

Kelengkapan berkas beasiswa:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP).
- Kartu Tanda Mahasiswa (khusus on-going).
- LoA Unconditional (untuk on-going ganti dengan surat tanda aktif kuliah).
- Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir (khusus on-going).
- ljazah dan transkrip nilai terakhir.
- Sertifikat TOEFL/IELTS (TOEFL/IELTS untuk S1 tidak diwajibkan).
- Proposal rencana studi (rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh hingga selesai studi, topik yang akan ditulis dalam skripsi/tesis/disertasi, deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan yang akan dilakukan selama studi dan cara implementasi hasil studi di masyarakat.
- Surat rekomendasi dari civitas akademik atau institusi terkait. (download di situs resmi Kemendikbud)
- Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa sejenis dari sumber lain. (download di situs resmi Kemendikbud)
- Sertifikat prestasi minimal tingkat kabupaten.
- Esai menggunakan Bahasa Indonesia dengan judul: "Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia" ditulis sebanyak 3-5 halaman pada kertas A4 dengan format huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dengan spasi 1,5 lines.

Berbagai keterangan lain mengenai program Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi dan pendaftarannya dapat diketahui melalui http://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com