Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2019, 12:29 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keseimbangan materi kuliah antara teori dan praktik masih menjadi masalah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal itu dinilai penting karena berpengaruh pada kualitas lulusan perguruan tinggi tersebut.

Menurut pendiri President University dan Jababeka Group, SD Darmono, hasil dari pendidikan terhadap seorang anak sampai lulus kuliah bisa dilihat dari empat hal, yaitu knowledge, attitude, skill, dan habit (KASH).

“Poin yang saya perhatikan attitude dan habit karena knowledge dan skill bisa diberikan dalam waktu singkat. Sekarang universitas memberikan knowledge, skill hampir tidak ada, kecuali fakultas tertentu. Itu pun kalau punya peralatan,” ujar Darmono saat berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Ia berpendapat, pendidikan akan berhasil bagus kalau habit dan attitude lulusannya juga bagus karena ini yang dibutuhkan dunia industri apa pun juga, misalnya pertanian dan perkebunan. Jadi sebelum seorang lulusan masuk ke dunia industri, harus ada perubahan pada habit dan attitude-nya.

Kuliah dan pengalaman kerja

Darmono pun mengatakan bahwa kampus yang didirikannya, President University di Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi, berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mencoba memberi solusi tentang masalah antara teori dan praktik saat kuliah.

Baca juga: Stop Diskriminasi Anak dengan HIV di Sekolah

Pertama, masalah mengenai teori yang didapat di bangku kuliah bisa diatasi dengan mendapatkan gelar sarjana (S1) setelah lulus. Kedua, menyangkut praktik dilakukan dengan mengadakan program magang bagi mahasiswa agar mendapatkan pengalaman kerja.

“Makanya kami manfaatkan pabrik-pabrik sebagai tempat magang. President University dibangun untuk memenuhi kebutuhan dua pasar, yaitu orang ingin S1 tapi bisa magang di perusahaan sehingga waktu lulus sudah ada pengalaman kerja, bisa Bahasa Inggris, sehingga dapat gaji lebih tinggi,” jelas Darmono.

Selain itu, tambahnya, lingkungan kuliah di kampus tersebut juga kompetitif karena tercipta dari keseimbangan antara teori dan praktik tadi. Banyak mahasiswa dan dosen yang berasal dari luar negeri dengan materi kuliah berstandar internasional.

Dengan demikian, mahasiswa lokal terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris karena mereka juga tinggal bersama di asrama dalam setahun pertama.

Lulusan dengan 4 nilai dasar

“Kuliah juga cari lingkungan yang cocok yang menentukan pertemanan dan karakter. Jadi kalau pintar dan tinggal di asrama, biasanya pembentukan karakter lebih baik. Kuliah itu perlu environment. Kami ciptakaan lingkungan yang bersaing di industri sehingga kompetitif waktu lulus,” imbuhnya.

Darmono pun mengungkapkan bahwa dia mempunyai visi supaya President University bisa menjadi contoh bagi universitas lain dan kalangan pengusaha. Menurut dia, banyak pengusaha berpikiran bahwa lebih baik mengambil lulusan sarjana yang sudah terbukti di pasar kualitasnya bagus dibanding mendidiknya sejak awal karena butuh proses lama.

Dia tidak ingin mengikuti cara tersebut karena kualitas lulusan harus dibentuk dari saat proses kuliah dan sudah menjadi tugas perguruan tinggi untuk membentuk lulusan yang memiliki knowledge, attitude, skill, dan habit.

“Jadi ini supaya bisa jadi contoh untuk universitas lain. Kalau empat hal itu komplet, pasti lulusan President University gajinya tinggi, atau bisa jadi pengusaha sendiri. Kalau fundamental ini beres, kita enggak perlu ekspor TKI, tapi ekspor tenaga yang skillfull dan bergaji besar,” pungkas Darmono. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com