KOMPAS.com – Uni Eropa (European Union/EU) dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah menjalin kemitraan di berbagai bidang selama puluhan tahun, antara lain di bidang politik, pertahanan dan keamanan, hak asasi manusia, kemaritiman, penanggulangan kejahatan trans-nasional, perekonomian, pertanian, dan perikanan.
Selain itu, salah satu kerja sama strategis yang sudah dilaksanakan yaitu di bidang pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, berupa ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day.
Kerja sama ini terlaksana dalam bentuk pemberian beasiswa sejak 2014 oleh Uni Eropa dan negara-negara anggotanya kepada lebih dari 5.500 mahasiswa dan tenaga pendidik dari ASEAN untuk menjalani pendidikan di Eropa.
Tidak hanya itu, hampir sebanyak 3.000 mahasiswa dan tenaga pendidik telah menerima beasiswa untuk belajar ataupun bekerja di berbagai negara anggota ASEAN.
“Kami mengundang pelajar ASEAN untuk belajar di Eropa melalui program beasiswa. Kami memfasilitasi mereka agar bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi di sana,” ucap Kuasa Usaha Ad Interim Misi Uni Eropa untuk ASEAN Lucas Cibor saat ditemui di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Perkuat Kerja Sama, Uni Eropa-ASEAN Luncurkan Blue Book 2019
Di samping itu, Uni Eropa juga sudah memberikan lebih dari 591 beasiswa melalui program European Union Support to Higher Education in the ASEAN Region (EU SHARE) untuk menjalani studi dalam waktu singkat di 42 perguruan tinggi pilihan, terdiri dari 32 kampus di ASEAN dan 10 kampus di Eropa.
Ada pula Forum Mobilitas Mahasiswa ASEAN yang telah dilaksanakan kepada 330 mahasiswa dari semua negara anggota ASEAN untuk mendiskusikan berbagai isu penting tentang mobilitas mahasiswa.
Sebaliknya, sejumlah negara anggota ASEAN pun memberikan program beasiswa, baik yang dibiayai publik maupun swasta. Program itu misalnya Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Higher Education Development, Jaringan Universitas ASEAN (AUN), dan Passage to ASEAN (P2A).
Bertepatan perayaan hari ulang tahun ke-52 ASEAN pada Kamis kemarin, Uni Eropa dan ASEAN meluncurkan buku "Blue Book 2019 EU-ASEAN Cooperation" di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Peluncuran buku ini juga bersamaan dengan peringatan kedua ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day yang bertujuan mengenalkan dan meningkatkan wawasan tentang hasil kerja sama Uni Eropa dan ASEAN di berbagai bidang pembangunan.
Isi dari buku tersebut antara lain membahas kerja sama di bidang pendidikan, misalnya untuk mengetahui manfaat pertukaran pelajar di dalam kawasan ASEAN serta antara kawasan Uni Eropa dan ASEAN.
“Buku ini diproduksi setiap tahun, isinya merupakan rangkuman kegiatan tahunan. Untuk edisi 2019 ini berisi kegiatan dan program yang telah dilakukan antara Uni Eropa dan ASEAN pada 2018,” kata Lucas Cibor.
Dia mengungkapkan, pertemuan ke-22 antara menteri luar negeri Uni Eropa dan ASEAN pada Januari 2019 menyetujui peningkatan hubungan menjadi kemitraan strategis. Hal itu menggambarkan hubungan yang begitu dalam telah terjalin lebih dari 40 tahun.
Kemitraan itu memfokuskan pada kerja sama yang lebih erat pada sejumlah bidang yang dinilai penting dan berbagai tantangan yang dihadapi, contohnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG), masalah perubahan iklim, serta peningkatan perdagangan dan konektivitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.