KOMPAS.com - Warna-warni ragam pakaian adat memenuhi pandangan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Mulai dari peserta dengan pakaian adat Aceh, sampai Papua bisa ditemui di sana. Ya, mereka adalah peserta upacara peringatan Hari Ulang Tagun ke-74 Republik Indonesia.
“Kemerdekaan ini harus kita syukuri sebagai pengingat (kita semua) bahwa kemerdekaan adalah sebuah capaian yang tak ternilai harganya atas perjuangan panjang para pejuang dan pahlawan. Untuk itu, marilah kita bersama mengenang jasa dan mendoakan para pahlawan Kemerdekaan agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, saat menyampaikan amanatnya pada upacara tersebut dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (18/8/2019).
Adapun penyelenggaraan upacara bendera tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya.
Upacara yang dilakukan serentak di seluruh satuan pendidikan tidak hanya dihadiri atau diikuti oleh siswa dan guru, tetapi Kemendikbud juga memberikan imbauan agar upacara dapat diikuti juga oleh orangtua dan masyarakat.
“Mari kita jadikan hari ini sebagai tonggak bahwa kita akan terus bekerja bersama, berikhtiar, dan berjuang untuk memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul di berbagai bidang,” ucap Mendikbud.
Pada kesempatan itu, Mendikbud juga memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 74 orang pegawai Kemendikbud, terdiri dari 24 orang dengan masa kerja 30 tahun, 20 orang dengan masa kerja 20 tahun, dan 30 orang dengan masa kerja 10 tahun.
Selain itu, Mendikbud juga memberikan penghargaan kepada tiga siswa SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Mereka adalah Anggina Rafitri kelas XII, Aysa Aurelya Maharani kelas XII, dan Yazid Rafli Akbar kelas XI sebagai peraih medali emas juara dunia pada ajang Invention Creativity Olympic, di Seoul, Korea Selatan, atas karya ilmiah penemuan obat penyembuh kanker dari tanaman bajakah.
“Anak-anak kita berikan penghargaan khusus (atas) hasil karyanya yang sangat bernilai untuk bisa ditindaklanjuti jadi sebuah program. Dengan menggali kearifan lokal menjadi sebuah karya yang sangat bernilai dan menghasilkan prestasi ke tingkat internasional membawa nama baik bangsa dan daerahnya,” ujar Mendikbud.
Mendikbud menambahkan, pemberian penghargaan akan mendorong mereka untuk lebih meningkatkan kreativitasnya seperti ketiga siswa tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.