Dia mengaku mendapatkan informasi tentang beasiswa itu dari keluarga yang sudah kuliah di UBL. Setelah mengikuti seleksi dan dinyatakan lolos, dia pun menjalani kuliah di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, UBL.
“Saya ambil jurusan IT sesuai minat. Di sini tinggal di kos yang dibiayai dan dikasih uang saku juga sejak awal kuliah, tadinya Rp 700.000 per bulan, sekarang naik jadi Rp 1 juta per bulan,” ucap Parista, mahasiswa angkatan 2017.
Dia mengungkapkan, beberapa syarat bisa menerima beasiswa Nusantara, misalnya umur di bawah 20 tahun, lulusan SMA/SMK dengan nilai rata-rata UN di atas 8, dan IPK minimal 3 setiap semester selama kuliah di UBL.
Parista pun menginginkan agar para siswa di daerah asalnya di Toraja dan daerah lain agar tidak berpikiran bahwa anak daerah tidak mampu kuliah di kota, apalagi di Jakarta. Sebab, sekarang ini banyak kesempatan melalui beasiswa, asalkan aktif mencarinya.
“Anak-anak jangan berpikir kuliah dan cari beasiswa itu susah, ternyata banyak informasi soal beasiswa di Jakarta. Tiap tahun juga UBL kasih beasiswa. Kalau saya bisa, kenapa yang lain tidak,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.