Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Nusantara UBL, Kuliah Gratis-Uang Saku untuk Siswa Daerah 3T

Kompas.com - 19/08/2019, 14:52 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan Beasiswa Nusantara setiap tahun kepada para lulusan SMA/SMK atau yang sederajat di daerah terpencil di seluruh Indonesia.

Beasiswa ini telah diberikan sejak tahun 2004 dengan sejumlah persyaratan, antara lain nilai rata-rata siswa, prestasi akademik, dan kemauan untuk membangun daerah masing-masing jika nantinya sudah selesai menyelesaikan kuliah di UBL.

“Kami beri kesempatan kepada semua warga negara Indonesia yang tidak mampu dan berasal dari daerah terpencil untuk kuliah di sini. Tapi, dengan syarat setelah kuliah nanti dia kembali ke daerah asal dan membangunnya,” kata Pelaksana Tugas Rektor UBL, Wendi Usino, kepada Kompas.com di kantornya, Jakarta, pekan lalu.

Kuliah gratis dan uang saku

Pemberian beasiswa ini sesuai dengan cita-cita pendiri UBL yang ngin memperkenalkan nilai-nilai Budi Luhur ke seluruh Indonesia, yaitu berbuat baik dan bermanfaat bagi semua makhluk ciptaan Tuhan.

Baca juga: 2020, Jokowi Beri Beasiswa untuk 20,1 Juta Siswa dan 818.000 Mahasiswa

Selain itu, juga mewujudkan mimpi untuk mempunyai keluarga besar di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, melalui lulusan UBL yang menjadi perwakilan di daerahnya masing-masing.

Beasiswa Nusantara merupakan berupa beasiswa penuh untuk jenjang S1 kepada mahasiswa dari daerah 3T (terdepan dan terluar, tertinggal) di mana biaya kuliah akan ditanggung seluruhnya oleh UBL. Mahasiswa peserta beasiswa itu akan mendapatkan uang saku dan biaya hidup setiap bulan selama kuliah di Jakarta.

“Pesertanya bisa kuliah di sini secara gratis dan dapat biaya hidup. Target kami untuk menyebarkan nilai-nilai Budi Luhur, bisa di mana saja,” ujar Wendi.

Pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menyeleksi calon peserta beasiswa tersebut. Pada umumnya, syarat yang ditentukan antara lain nilai rata-rata minimal 8 selama studi di SMA/SMK. Selebihnya mengenai seleksi itu diserahkan kepada panitia di masing-masing daerah.

Uang saku per bulan

Parista Ortega Thana, mahasiswa dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang menjadi peserta beasiswa Nusantara dari Universitas Budi Luhur, Jakarta.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Parista Ortega Thana, mahasiswa dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang menjadi peserta beasiswa Nusantara dari Universitas Budi Luhur, Jakarta.

Salah satu peserta beasiswa Nusantara yakni mahasiswa bernama Parista Ortega Thana. Dia berasal dari Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Dia mengaku mendapatkan informasi tentang beasiswa itu dari keluarga yang sudah kuliah di UBL. Setelah mengikuti seleksi dan dinyatakan lolos, dia pun menjalani kuliah di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, UBL.

“Saya ambil jurusan IT sesuai minat. Di sini tinggal di kos yang dibiayai dan dikasih uang saku juga sejak awal kuliah, tadinya Rp 700.000 per bulan, sekarang naik jadi Rp 1 juta per bulan,” ucap Parista, mahasiswa angkatan 2017.

Dia mengungkapkan, beberapa syarat bisa menerima beasiswa Nusantara, misalnya umur di bawah 20 tahun, lulusan SMA/SMK dengan nilai rata-rata UN di atas 8, dan IPK minimal 3 setiap semester selama kuliah di UBL.

Parista pun menginginkan agar para siswa di daerah asalnya di Toraja dan daerah lain agar tidak berpikiran bahwa anak daerah tidak mampu kuliah di kota, apalagi di Jakarta. Sebab, sekarang ini banyak kesempatan melalui beasiswa, asalkan aktif mencarinya.

“Anak-anak jangan berpikir kuliah dan cari beasiswa itu susah, ternyata banyak informasi soal beasiswa di Jakarta. Tiap tahun juga UBL kasih beasiswa. Kalau saya bisa, kenapa yang lain tidak,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com