“Diskusi itu menjadi ajang pertemuan antara profesional penerbitan dan pakar dari mancanegara. Kehadiran IPA juga sebagai bagian dari rencana Jakarta sebagai World Book Capital City,” ungkap Rosidayati.
Senada dengan pernyataan itu, Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik menuturkan, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan di industri literasi dunia sejak terciptanya momentum yang signifikan sebagai Guest of Honour dalam Frankfurt Book Fair 2015.
Kemudian menjadi Market Focus Country dalam London Book Fair 2019. Ini membuat industri literasi Indonesia semakin terekspos di peta dunia.
“Momentum ini harus dimanfaatkan dengan menjadi tuan rumah yang bagus dalam industri penerbitan. IIBF ini jadi upaya kita bersama untuk mengembangkan industri penerbitan dan perbukuan, serta kemajuan literasi Indonesia ke depan,” kata Ricky.
Dia mengharapkan, IIBF 2019 menjadi platform yang bisa mengantisipasi berbagai perubahan di dunia, di mana telah terjadi konvergensi dalam industri kreatif yang bertujuan menciptakan lebih banyak lagi nilai tambah bagi perekonomian kita.
“Saya harap IIBF ini jadi platform untuk mengedepankan konten-konten yang bisa dijodohkan dengan berbagai kesempatan di media lain. Usia 39 tahun sudah sangat panjang, kita tempatkan Indonesia semakin strategis di peta dunia. Semoga dari sini kita bisa tingkatkan lagi literasi di masa depan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.