Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi BASABali Wiki Raih Penghargaan Literasi UNESCO 2019

Kompas.com - 10/09/2019, 23:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - BASAbali Wiki dari Indonesia menerima penghargaan literasi tingkat dunia yang diselenggarakan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di kantor pusat UNESCO, Paris, bertepatan dengan Hari Aksara Internasional (9/9/2019).

BASAbali Wiki merupakan organisasi di Bali yang berupaya melestarikan bahasa Bali melalui pembuatan aplikasi digital kamus bahasa Bali. Atas upaya pelestarian bahasa daerah tersebut, BASABali meraih penghargaan "The UNESCO Confucius Prize for Literacy".

Selain Indonesia terdapat 2 negara lain mendapatkan penghargaan serupa, yakni Colombia dan Italia. Penghargaan diserahkan Asisten Direktur Jenderal UNESCO bidang Pendidikan, Stefania Giannini kepada Direktur BASAbali Gde Nala Antara.

Menurut rilis resmi Dirjen PAUD, Nala didampingi Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kemendikbud Harris Iskandar dan Surya Rosa Putra, Dubes Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.

Upaya digitalisasi bahasa daerah

Stefania mengatakan pada tahun ini UNESCO merayakan Hari Aksara Internasional dengan tema “Literacy and Multilingualism”, sebab literasi memiliki keterkaitan dengan bahasa.

Baca juga: Hari Aksara Internasional, Gramedia Raih Penghargaan Mitra Dikmas Kemendikbud

 

Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistik, pada tahun 2019 terdapat sekira 750 juta orang dewasa di dunia yang memiliki keterbatasan kemampuan literasi dasar. “Saat ini ada sekitar 7.000 bahasa yang digunakan di lebih dari 200 negara, namun terdapat 2.680 bahasa yang nyaris punah,” ucapnya.

Gde Nala Antara menuturkan, program BASAbali menggabungkan upaya pelestarian bahasa daerah melalui digitalisasi bahasa.

Pria yang juga Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana ini mengatakan program yang ia kembangkan merupakan integrasi pengembangan bahasa Bali melalui kamus wiki, ensiklopedia, dan perpusatakaan virtual.

“Sejak diluncurkan pada tahun 2011, BASAbali Wiki telah digunakan lebih dari 500 ribu orang,” ucapnya.

Untuk menjamin kualitas dan akurasi bahasa, BASAbali memiliki tim pakar yang memeriksa tiap kosakata yang diunggah dalam laman mereka https://dictionary.basabali.org. Mereka juga menyajikan kosakata bahasa daerah Bali yang disalin ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Bahasa daerah perkaya bahasa nasional

Surya Rosa Putra menegaskan penghargaan ini merupakan pengakuan dunia bahwa Indonesia menjadi acuan penyelenggaraan program literasi. Penghargaan ini juga bukan yang pertama kali, pada tahun 2012 Indonesia mendapatkan penghargaan sejenis, yakni "UNESCO King Sejong Literacy Prize".

“Berdasarkan data UNESCO tahun 2019, Indonesia memiliki 707 bahasa daerah, atau yang terbanyak dari 29 negara yang menjadi target pengembangan literasi oleh UNESCO,” ujarnya.

Harris Iskandar, yang juga Komite Pengarah Aliansi Literasi Dunia (Global Alliance for Literacy) UNESCO menegaskan kunci keberhasilan BASABali adalah melestarikan bahasa melalui penggunaan teknologi serta pemberdayaan masyarakat.

Ini merupakan hasil berkolaborasi akademisi, pemerintah daerah, seniman, dan berbagai komunitas untuk turut bersama mengembangkan aplikasi BASAbali. Bahasa daerah memiliki repertoar atau perbendaharaan kata yang amat beragam. Ini dapat memperkaya bahasa Indonesia.

“Lestarikan bahasa daerah, kembangkan bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing. Kemampuan menguasai bahasa menjadi pintu masuk untuk mempelajari berbagai keterampilan agar kita memiliki SDM yang unggul menuju Indonesia maju,” ajaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com