Hari Aksara Internasional, Ini Cara Madrasah NU Tumbuhkan Minat Baca

Kompas.com - 08/09/2019, 15:09 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Ulama (NU) punya cara khusus bagaimana mengembangkan minat baca di kalangan siswa mereka.

Setelah mengikuti program "Pintar" Tanoto Foundation, MI NU Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai menerapkan program membaca dengan mengambil waktu-waktu khusus. Setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, siswa masuk kelas masing-masing untuk membaca senyap selama kurang lebih 15 menit sebelum pembelajaran.

Membaca senyap adalah model membaca dengan meminimalkan suara, sehingga pembaca bisa berkonsentrasi terhadap bacaan. Selama membaca tersebut, mereka ditemani guru masing-masing kelas.

Setelah membaca senyap, para guru mempersilahkan para siswa untuk bertanya tentang kata-kata sulit. Misalnya, beberapa anak-anak bertanya arti kata strategis, masa lampau dan sebagainya. Dengan cara demikian, para siswa semakin mengetahui banyak kosa kata.

Jurnal membaca

Selain itu, pada kelas tinggi biasanya siswa akan diminta guru masing-masing kelas untuk menceritakan isi buku yang dibaca.

Baca juga: Hari Aksara Internasional: Literasi Bukan Hanya Soal Bebas Buta Aksara

Guru juga mewajibkan siswa memiliki buku jurnal membaca. Buku tersebut terdiri dari beberapa kolom, yaitu kolom hari/tanggal, judul buku, halaman yang dibaca, ringkasan dan tanda tangan.

Setelah membaca buku, biasanya siswa langsung mengisi jurnal tersebut. “Dengan buku jurnal membaca ini, kita jadi mengetahui berapa jumlah per bulan buku yang dibaca siswa. Para siswa juga terlatih untuk meringkas dan menceritakan kembali hasil bacaannya lewat tulisan singkat,” ujar Lusi, guru kelas II di MI NU Balikpapan.

Selain membaca senyap, untuk kelas rendah, pada hari Selasa para guru di MINU membaca nyaring sebuah cerita menarik,. Misalnya yang pernah dilakukan Lusi adalah membacakan kisah Malin Kundang.

Sembari mendengarkan, para siswa diajak juga belajar bagaimana bercerita yang ekspresif dan menyenangkan.

Setelah selesai membacakan cerita, Bu Guru Lusi juga meminta siswa bercerita ke depan seperti dirinya. Hasilnya beberapa siswa berani maju ke depan. Menurutnya, dengan cara ini para siswa selain semakin paham dengan cerita yang dibaca, mereka juga terlatih untuk berani.

Membaca massal

Di hari Sabtu, siswa membaca secara massal di lapangan selama 15 menit. Para guru memberi teladan dengan ikut membaca bersama mereka. Bukan hanya guru, tapi juga semua warga sekolah.

Semua orang yang hadir di sekolah wajib membaca. “Bahkan penjaga kantin, satpam dan orangtua siswa juga wajib membaca buku. Para siswa akan lebih tergerak membaca kalau semua orang ternyata juga ikut membaca,” ujar Gunanto, kepala sekolah MI NU Balikpapan.

Setelah itu, tiap kelas diwajibkan mengirimkan perwakilannya presentasi menceritakan kembali hasil bacaan. Kepala Sekolah MINU biasa memberi hadiah bagi siswa yang dinyatakan oleh para guru dan siswa menceritakan hasil bacaannya dengan bagus.

Hal yang sama juga dilakukan oleh MI At Tholibin. Secara berkala, MI yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara ini juga mengadakan lomba menceritakan buku kembali.

“Setiap kelas juga mengirimkan wakilnya. Yang paling menarik dengan lomba-lomba seperti ini adalah munculnya bakat-bakat terpendam para siswa. Ternyata banyak siswa yang berani dan lancar bercerita. Lomba seperti ini menjadi sarana meningkatkan rasa percaya diri, “ ujar Riska, Kepala Madrasah At Tholibin.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau