FLS2N 2019: Perkuat Pendidikan Non-Akademik Jadi Bagian Pembelajaran

Kompas.com - 18/09/2019, 19:48 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Proses pendidikan idealnya tidak hanya tertumpu pada pendidikan akademik saja tetapi juga non akademik. Pendidikan harus berpijak pada filosofi mengoptimalkan kemampuan siswa melalui olah hati, olah rasa, olah raga, dan olah pikir.

 

Pengembangan seni sebagai bagian pendidikan olah rasa perlu ditingkatkan karena seni merupakan bagian dari fungsi pendidikan yang ingin dioptimalkan.

Pemikiran ini disampaikan Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dalam sambutan pembukaan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) pada Senin (16/09/2019) di Lampung. FLS2N dibuka secara resmi Sekjen Kemdikbud didampingi Gubernur Lampung Arinal Junaidi.

“Melalui kemampuan mereka di bidang seni, kita memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak kita sehingga kemampuan jiwa seninya dapat terasah dengan baik," ujar Didik.

Seni alat pemersatu bangsa

Sekjen Kemendikbud melanjutkan, "Oleh karena itu pada kegiatan ini kami sengaja melombakan berbagai bidang disamping sebagai seni tradisional juga seni yang kreatif yang merupakan bagian dari prioritas bapak presiden kita dalam rangka mengembangkan pariwisata dan industri kreatif Indonesia.” 

Baca juga: FLS2N 2019: Upaya Perkuat Prestasi dan Nasionalisme Siswa lewat Seni

Didik menambahkan kegiatan FLS2N merupakan salah satu rangkaian proses pendidikan melalui seni sekaligus bertujuan sebagai pelestarian budaya. Seni juga harus dilihat sebagai suatu alat pemersatu bangsa.

"Oleh karena itu melalui FLS2N marilah melihat bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang punya budaya tinggi. Seni Juga harus dilihat sebagai diplomasi budaya, karena banyak sekali hal-hal yang rumit dalam diplomasi politik dapat diselesaikan melalui diplomasi budaya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Didik juga mengajak para siswa menghindari sikap intoleransi, berita-berita hoaks untuk menjaga keutuhan Indonesia sebagai NKRI.

"Kepada Bapak dan Ibu Guru sekalian marilah kita bina anak-anak kita sehingga jiwa seninya terasah terus. Pada saatnya nanti kita berharap dari ajang FLS2N ini akan muncul seniman-seniman, artis, praktisi, pegiat seni, budayawan hebat dari Indonesia yang bisa menduniakan seni Indonesia," pesannya.

Diikuti 2.210 siswa 34 provinsi

Provinsi Lampung menjadi tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung 15?21 September 2019. Peserta FL2SN 2019 adalah siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.DOK. PSMA KEMENDIKBUD Provinsi Lampung menjadi tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung 15?21 September 2019. Peserta FL2SN 2019 adalah siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Tahun ini, Provinsi Lampung dipercaya sebagai tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung mulai 15 – 21 September 2019. Peserta FL2SN 2019 adalah siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Keseluruhan peserta berjumlah 2.210 siswa dengan rincian 1.496 siswa berlomba di provinsi Lampung dan 740 siswa berlomba di provinsi Banten. Khusus di provinsi Lampung total keseluruhan partisipan hampir mencapai 3.500 orang termasuk pendamping dan official

Ada sembilan bidang seni dilombakan pada FLS2N tingkat SMA yaitu; Baca Puisi, Cipta Puisi, Seni Kriya, Desain Poster, Tari Kreasi Berpasangan, Vokal Solo, Gitar Solo, Film Pendek dan Monolog.

Baca juga: Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud Beri 1,7 Juta Komputer ke 36.000 Sekolah

 

Ketujuh bidang lomba tersebut dilaksanakan di beberapa lokasi yaitu Taman Budaya Kota Bandar Lampung, Dewan Kesenian Lampung (DKL), SMAN 2 Lampung, dan beberapa hotel di Bandar Lampung. 

Sedangkan Jenjang SMK memperlombakan Menyanyi Solo, Tari Tradisional, Musik Tradisional Daerah, Solo Gitar Klasik, Teater, Fim pendek dan Permainan Tradisional. Khusus untuk jenjang PPK akan diperlombakan bidang seni Menyanyi Solo, Tari, Pantomim, Melukis, Desain Grafis, dan MTQ.

Dalam acara pembukaan ini juga dilakukan penyerahan piala bergilir dari provinsi Jawa Tengah sebagai Juara Umum FLS2N 2018 kepada Sekjen Kemdikbud yang diserahkan kepada Gubernur Lampung untuk nantinya diberikan kepada Juara Umum FLS2N 2019.

Membangun karakter siswa

Provinsi Lampung menjadi tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung 15?21 September 2019. Peserta FL2SN 2019 adalah siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.DOK. PSMA KEMENDIKBUD Provinsi Lampung menjadi tuan rumah FLS2N 2019 yang berlangsung 15?21 September 2019. Peserta FL2SN 2019 adalah siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan PPK baik negeri maupun swasta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Lampung Sulpakar menyampaikan kegiatan ini bertujuan mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang seni dalam rangka membangun karakter berdasarkan nilai-nilai berlatar dari budaya luhur bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

Hal ini sesuai dengan tema umum diangkat pada FLS2N 2019 yaitu “Seni Menyatukan Keberagaman”.

Melalui tema tersebut, lanjut Sulpakar, Kemendikbud berupaya mewujudkan lima harapan; (1) membina dan meningkatkan kreativitas siswa dalam bidang seni dan budaya, (2) menguatkan pendidikan karakter siswa berakar dari nilai budaya luhur bangsa Indonesia, (3) mengembangkan sikap kompetitif dalam diri siswa agar berwawasan global, (4) mengasah kepekaan siswa dalam menghargai seni dan karya orang lain, dan (5) mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama.

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan FLS2N berkontribusi dalam menyiapkan generasi emas Indonesia. Oleh sebab itu sudah sepantasnya menempatkan FLS2N tak sekadar ajang kompetensi mengumpulkan medali, tetapi juga sebagai tolok ukur pembinaan kesenian di sekolah.

Mengembangkan talenta

 

"Jika anak-anak memiliki talenta seni harus terus didorong, sehingga kelak mereka dapat menjadi seniman yang professional dan handal. Seni budaya dan kreatifitas itu penting karena akan berefek pada perekonomian," ujar Arinal.

Baca juga: Cerita Lengkap Siswa SMA Temukan Obat Penyembuh Kanker hingga Menangi Juara Dunia

Menurutnya, pendidikan bukan hanya mengembangkan kemampuan berfikir saja, tetapi juga harus memberi kesempatan siswa berpartisipasi di bidang seni dengan kreativitas dan imajinasi yang dibebaskan.

"Mereka harus memiliki empat kemampuan; kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kemampuan berkreasi yang dikembangkan melalui imajinasi. Apabila imajinasi berkembang, maka akan dapat mengembangkan solusi kreatif di masa depan," ujar Arinal.

Ia berharap ajang bertajuk “Seni Menyatukan Keberagaman” ini bisa mencetak prestasi tinggi yang tidak hanya menjadi kebanggaan provinsi ataupun daerah tapi juga kebanggaan bagi siswa Indonesia pada umumnya.

“Taman bunga di tengah kota, taman kenangan sepanjang masa. Mari asah potensi dan talenta, wujudkan generasi emas anak bangsa,” tutup Arinal dengan berpantun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau