Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2019, 11:15 WIB

KOMPAS.com - Data Commercial Service Amerika Serikat (AS) memperkirakan lebih dari 69.000 mahasiswa Indonesia tengah menempuh pendidikan di luar negeri pada tahun 2018/19 dan 9.130 di antaranya berkuliah di AS.

Hal ini sejalan dengan penelitian "International Education" yang dilakukan HSBC Group (HSBC) dengan responden global dan dipaparkan dalam konferensi pers di Jakarta (18/9/2019) bertajuk "The Power to Write Their Success Story: Pass It On with HSBC Premier Next Gen".

Survei global HSBC ini melibatkan 897 responden dengan retang usia 17-29 tahun dari berbagai negara, di antaranya; Australia, China, Perancis, Jerman, Hong Kong, India, Malaysia, Singapura, Taiwan, Inggris dan Amerika Serikat.

Dari hasil survei diperoleh temuan generasi saat ini selalu tertantang untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, melampaui batas-batas negara.

“Ambisi untuk mengoptimalkan potensi dan kompetensi agar terus kompetitif telah mendorong generasi borderless saat ini untuk mendapat pendidikan terbaik di manapun," ujar Fransisca Kallista Arnan, Head of Marketing Retail Banking & Wealth Management, PT Bank HSBC Indonesia.

11 alasan kuliah di luar negeri

Dari responden survei tersebut ditemukan setidaknya 11 alasan kuat mengapa harus memilih luar negeri sebagai pilihan melanjutkan studi pendidikan tinggi:

1. Menjadi lebih mandiri (60 persen setuju)

2. Mengenal wawasan, budaya dan pengalaman baru (60 persen setuju)

3. Menjadi lebih percaya diri (52 persen setuju)

4. Membangun jaringan baru di tempat studi (51 persen setuju)

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini 16 Prodi Favorit dari Survei Global Terbaru!

5. Meningkatkan kemampuan bahasa asing (50 persen setuju)

6. Harapan penghasilan yang lebih baik (42 persen setuju)

7. Pengalaman kerja internasional (38 persen setuju)

8. Kebanggan sekolah luar negeri (30 persen setuju)

9. Menguatkan posisi tawar saat bekerja di dalam negeri (28 persen setuju)

10. Akses yang lebih luas (27 persen setuju)

11. Biaya hidup yang lebih terjangkau (20 persen setuju)

7 pertimbangan kuliah di luar negeri

Penelitian International Education HSBC Group (HSBC) dengan responden global dipaparkan dalam konferensi pers di Jakarta (18/9/2019) bertajuk The Power to Write Their Success Story: Pass It On with HSBC Premier Next Gen.DOK. KOMPAS.com/YOHANES ENGGAR Penelitian International Education HSBC Group (HSBC) dengan responden global dipaparkan dalam konferensi pers di Jakarta (18/9/2019) bertajuk The Power to Write Their Success Story: Pass It On with HSBC Premier Next Gen.

Hasil survei pendidikan global HSBC juga menunjukan setidaknya ada 7 hal yang menjadi pertimbangan saat generasi baru ini memutuskan luar negeri sebagai pilihan dalam melanjutkan studi:

1. Pertimbangan kualitas pengajaran (88 persen setuju)

2. Peluang pekerjaan di masa depan (85 persen setuju)

3. Biaya kuliah (83 persen setuju)

Baca juga: Kepoin Ranking Universitas Terbaik ASEAN, Peringkat Berapa Indonesia?

4. Rekomendasi sekolah, teman, orangtua atau guru (82 persen setuju)

5. Peringkat perguruan tinggi secara global (82 persen setuju)

6. Lokasi (81 persen setuju), serta

7. Dukungan jejaring di luar negeri (81 persen setuju)

4 manfaat kuliah ke luar negeri

Hal menarik, dari survei ini juga menunjukan generasi sekarang sangat memahami manfaat atas pilihan mereka melanjutkan studi ke luar negeri, di antaranya:

1. Membuka pola pikir dan cakrawala yang lebih luas (85 persen setuju)

2. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan (84 persen setuju)

3. Menjadi pribadi yang lebih kuat (84 persen setuju)

4. Menjadi "warga dunia" tanpa batas negara (67 persen setuju)

"Selain itu, penelitian HSBC menunjukkan bahwa selulusnya kuliah, anak-anak ini kini telah memiliki ambisi baru untuk memiliki rumah, mobil dan lain-lain. Ini pun memerlukan dukungan agar mereka bisa meraihnya,” tutup Fransisca.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+