Teknologi Gairahkan Antusiasme Pembelajaran di Daerah 3T

Kompas.com - 10/10/2019, 23:23 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Zenius Education melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Mei 2019 untuk mengembangkan daerah tertinggal.

Kondisi pendidikan menjadi salah satu persoalan utama yang terdapat di daerah tertinggal dan membutuhkan perhatian khusus karena tingginya angka putus sekolah, sarana prasarana yang belum memadai, minimnya pengajar, dan rendahnya mutu pelayanan pendidikan.

Kerja sama itu diwujudkan dengan mengunjungi Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada akhir Agustus 2019. Ini merupakan salah satu daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia untuk mengimplementasikan Zenius Prestasi.

Dalam keterangan resminya, Zenius Prestasi disebutkan adalah sebuah kotak (server) yang bisa digunakan penggunanya mengakses materi pelajaran Zenius Education tanpa koneksi internet.

Baca juga: Sekolah Satu Atap, Solusi Pendidikan di Daerah 3T

Zenius Prestasi dapat membantu siswa belajar dan membantu daerah yang memiliki keterbatasan jumlah guru untuk memantau perkembangan belajar siswa dan menyusun program pembelajaran selanjutnya.

Mengurangi beban tugas guru

Hal itu bisa dilakukan dengan fitur video belajar lengkap mengikuti perkembangan kurikulum, paket soal latihan dan ujian dengan komposisi Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan Lower Order Thinking Skill (LOTS) yang proporsional, serta pemetaan kemampuan siswa dan prediksi rekomendasi belajar.

Direktur PSDM, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Priyono mengatakan, untuk membantu memecahkan masalah pendidikan di Indonesia yang cukup luas dan kompleks tidak bisa hanya tergantung kepada satu pihak, apalagi hanya dengan pemerintah.

"Kami dari Kementerian Desa mengupayakan kemitraan kerja sama untuk bersama-sama membantu pemecahan masalah pendidikan. Kenapa Zenius, karena dengan inovasi ini dapat membantu untuk mengurangi beban tugas dari guru dan memungkinkan dengan jumlah guru yang sedikit, tapi bisa melayani siswa dengan jumlah yang cukup besar,” ujar Priyono melalui keterangan tertulis, Kamis (10/10/2019).

Sampai saat ini, Zenius Prestasi telah dipasang di 15 sekolah di Kabupaten Sambas. Untuk tingkat SD, sekolah yang sudah didigitalisasi menggunakan Zenius Prestasi adalah SDN 01 Mentawa, SDN 02 Dalam Kaum, SDN 27 Kartiasa, SDN 19 Sebambang, SDN 10 Daup, SDN 05 Sagu Galing, SDN 07 Sasak, dan SDN 02 Sungai Bening.

Di tingkat SMP, Zenius Prestasi sudah terpasang di SMPN 01 Sambas, SMPN 02 Sambas, SMPN 03 Sambas, SMPN 6 Galing, SMPN 1 Sajingan Besar, dan SMPN 2 Sajingan Besar.

Bangkitkan antusiasme guru dan siswa

Sementara itu, Kasubdit Pendidikan, Direktorat PSDM, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Supriyo menuturkan, kondisi masalah pendidikan di Indonesia di daerah tertinggal yang semakin jauh dari ibu kota kabupaten, jumlah gurunya semakin kurang.

Mengenai kualitas, tidak semua guru mengajar di SD maupun SMP mempunyai kualifikasi seperti disyaratkan. "Banyak guru yang hanya lulusan D1 sampai D3, dan walaupun mereka lulus S1 pun biasanya tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, bukan dari pendidikan guru SD atau SMP,” ucap Supriyo.

Adanya program digitalisasi sekolah ini pun mengundang antusiasme cukup besar dari para guru. Salah satunya Khoirotun, guru SDN 02 Sambas. Dia mengatakan siswa sangat antusias dan senang dengan adanya tambahan materi pembelajaran dari Zenius.

Baca juga: Pustaka Digital Terobosan Memperkuat Literasi Awal di Daerah 3T

"Teknologi seperti ini membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Sebagai tenaga pendidik, kami siap mempelajari perkembangan teknologi yang akan kami hadapi di kemudian hari,” tutur Khoirotun.

Ke depan, Zenius Prestasi direncanakan bisa mentransformasi digital sekolah-sekolah di daerah 3T lainnya dan di seluruh Indonesia.

“Dalam proses pengembangan Zenius Prestasi, kami aktif melibatkan para guru untuk memastikan fitur-fiturnya relevan dan sesuai kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas. Zenius terus bertumbuh dalam karya dan kepedulian terhadap pendidikan di seluruh Indonesia, dan implementasi Zenius Prestasi di Sambas ini menandai dimulainya naik kelasnya pendidikan di daerah tertinggal melalui digitalisasi dan teknologi," ujar Chief of Education Initiatives Zenius Education Amanda Witdarmono.

Ia mengharapkan Zenius tidak hanya dapat menemani siswa dalam belajar, tetapi juga membantu guru-guru dalam memfasilitasi pembelajaran, menginspirasi siswa, dan membentuk karakter generasi muda Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau