KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) kembali mengadakan Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) dengan tema “Semangat Kebhinnekaan Generasi Milensial”.
Ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan festival film tersebut yang menyasar siswa-siswi SMA/SMK atau sederajat. Pada GKFP 2019, ada dua kategori film pendek dikompetisikan, yakni film pendek fiksi dan film pendek dokumenter.
Tujuannya adalah untuk mengajak generasi muda ikut memeriahkan Hari Sumpah Pemuda dengan menjunjung tinggi keberagaman dan rasa cinta tanah air melalui kegiatan pembuatan film.
Sebagai media yang terus berkembang dalam era globalisasi sekarang ini, film dinilai berperan penting dalam masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, karena berpotensi memotivasi generasi muda untuk memajukan karya, budaya, karakter, dan citra bangsa.
Kepala Pusbang Film Maman Wijaya mengatakan, pihaknya tahun ini menambah kategori film dan memperbanyak publikasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat umum melalui media yang dimotori oleh aktor Reza Rahadian selaku Direktur GKFP 2019 dan Angga Yunanda sebagai Duta GKFP 2019.
“Ajang ini wadah untuk inovasi para kreator muda, film maker muda berbakat. Karena salah satu syarat mutlak di GKFP adalah karya yang diikutsertkan benar-benar baru dan belum pernah dikirim ke festival film yang lain,” ujar Maman dalam konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Baca juga: Gelar 7 Pertunjukan Kebudayaan, Pemprov DKI Ubah Wajah Jakarta
Dia mengungkapkan, penyelenggaraan tahun ini juga ada penambahan hadiah dibanding tahun lalu untuk meningkatkan ketertarikan para pelajar mengikuti ajang tersebut. Ia mengharapkan tahun depan perhelatan ini masih bisa terselenggara lagi, baik di bawah naungan Kemendikbud maupun kementerian lainnya.
Para pelajar yang mengikuti GKFP 2019 hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya filmnya berdurasi maksimal 10 menit, berlaku untuk kategori film pendek fiksi dan film pendek dokumenter.
Berbagai film yang dikirimkan kemudian diseleksi secara administratif oleh tim Pusbang Film. Setelah itu dinilai oleh tim ahli yang terdiri dari Pritagita Arianegara, Gita Fara,Titien Watimena, Gritte Agatha, dan Wicaksono Wisnu Legowo.
Berikutnya, tim ahli menyerahkan film-film yang sudah mereka seleksi kepada dewan juri, terdiri dari dari Sheila Timothy, Yudi Datau, dan Reza Rahadian.
Mereka menilai dan menentukan 20 film pendek fiksi dan 20 film pendek dokumenter yang akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop bersama para pelaku industri perfilman.
“Seleksi itu harus oleh orang-orang yang sesuai bidangnya. Ketika sudah sampai di dewan juri, semua tidak bisa diganggu gugat. Tidak boleh ada intevensi apa pun dari Pusbang, tidak ada titipan dari sekolah mana pun. Saya senang banget kerja sama ini bisa berlangsung cukup fair karena dewan juri menentukan pilihannya berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan,” jelas Direktur GKFP 2019 Reza Rahadian.
Dia memaparkan, kegiatan GKFP 2019 dimulai dengan Kick Off di Jakarta pada 25 juli 2019 sekaligus memperkenalkan Angga Yunanda sebagai Duta GKFP 2019.
Kemudian, pembukaan pendaftaran dari tanggal 1 sampai 30 September 2019 yang menghasilkan 217 karya film yang terdaftar, terdiri dari 178 film pendek fiksi dan 39 film pendek dokumenter.
Pada 2 sampai 4 Oktober 2019, dilakukan seleksi administrasi oleh Pusbang Film yang menghasilkan 94 film pendek fiksi dan 34 film pendek dokumenter.