Yakin Mau Kuliah di Belanda? Anda Sudah Sekritis Apa?

Kompas.com - 01/11/2019, 19:56 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sukses menggelar Dutch Placement Day (DPD) di Surabaya (29/10/2019) lalu, Nuffic Neso Indonesia memboyong 22 universitas riset dan universitas ilmu terapan Belanda untuk bertemu dengan pelajar Jakarta di Dutch Placement Day (DPD) di Erasmus Huis, Kuningan, Jumat (1/11/2019).

Melalui pameran pendidikan tinggi Belanda itu para pelajar yang tertarik melanjutkan studi pada ke bachelor dan master bisa berkonsultasi langsung dengan delegasi universitas Belanda. Para pelajar diharapkan bisa meningkat kesadarannya untuk membekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan agar bisa bersaing di era globalisasi.

"Ini kesempatan besar untuk pelajar, karena selain berkonsultasi langsung mereka juga bisa mengikuti presentasi yang diberikan oleh universitas dan lembaga pengelola beasiswa, belajar memahami cara menulis motivation statement, serta ikut tes simulasi IELTS," kata Peter van Tuijl, Direktur Nuffic Neso Indonesia di sela pameran.

Peter mengatakan, setiap tahun Nuffic Neso Indonesia memang menyelenggarakan Dutch Placement Day (DPD) dan Jakarta selalu menjadi kota yang wajib dijadikan ajang pameran pendidikan tersebut.

"Karena apa saja bisa ditanyakan para narasumber di pameran ini, termasuk program studi yang ditawarkan, biaya-biaya yang selama kuliah di Belanda, cara pendaftaran, atau bermacam persiapan yang perlu dilakukan untuk mendaftar ke perguruan tinggi Belanda," tambah Peter.

Rencananya, setelah DPD nanti delegasi dari 22 institusi pendidikan tinggi Belanda menghadiri pameran European Higher Education Fair (EHEF) di Jakarta. Peter mengakui, hal itu karena besarnya potensi masyarakat, baik dari segi minat maupun kemampuan, untuk sekolah di luar negeri.

"Khususnya di Belanda. Jumlah pendaftar yang tercatat itu ada 1.802 orang. Mereka terdiri dari pelajar atau lulusan SMA, mahasiswa perguruan tinggi, karyawan, orang tua murid, maupun praktisi akademis," ujar Peter.

Peter menambahkan, sebagai calon pelajar internasional para pelajar Indonesia bisa memilih Belanda sebagai pilihan studinya. Mereka akan menemukan banyak hal yang akan membuat diri mereka feels like home, lantaran banyak kata berbahasa Indonesia yang sama dengan bahasa Belanda, rumah makan atau restoran Indonesia di beberapa pusat keramaian, dan banyak lainnya.

"Wawasan mengenai Eropa akan terbuka secara otomatis ketika melanjutkan studi di Belanda. Jarak tempuh ke beberapa negara Eropa akan menjadi nilai tambah mereka saat memutuskan untuk studi," ucap Peter.

Nuffic Neso Indonesia memboyong 22 universitas riset dan universitas ilmu terapan Belanda untuk bertemu dengan pelajar Jakarta di Dutch Placement Day (DPD) di Erasmus Huis, Kuningan, Jumat (1/11/2019). Dok Nuffic Neso Indonesia Nuffic Neso Indonesia memboyong 22 universitas riset dan universitas ilmu terapan Belanda untuk bertemu dengan pelajar Jakarta di Dutch Placement Day (DPD) di Erasmus Huis, Kuningan, Jumat (1/11/2019).
Inty Dienasari, Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, menambahkan bahwa selain kemampuan akademik, motivasi yang tepat juga perlu dipertimbangkan para pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi.

Untuk itu, lanjut Inty, pada DPD 2019 ini Nuffic Neso Indonesia juga mengundang orang tua, guru dan juga para siswa untuk mengikuti seminar "Higher Order Thinking Skills".

"Agar mereka dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi kemampuan diri dan berpikir kritis untuk menentukan tujuan studinya setelah lulus SMA nanti," ujar Inty.

Menurut Inty, pemikiran kritis itu bukan cuma pada cara mengetahui motivasi diri untuk mewujudkan impian studinya di luar negeri. Motivasi yang tepat juga harus dapat dituangkan dalam tulisan yang menarik bagi universitas tujuan yang membacanya.

"Motivation statement itu kan salah satu persyaratan yang akan menentukan berhasil atau tidaknya pelajar bisa meyakinkan pihak universitas bahwa dialah kandidat yang bernilai. Terlebih lagi, program beasiswa juga mensyaratkan adanya penulisan esai yang mencerminkan kemampuan dan motivasi kandidatnya," papar Inty.

Tulisan tersebut diwajibkan dalam Bahasa Inggris jika ditujukan untuk universitas Belanda. Tak heran, tulisan tersebut menjadi faktor penentu yang kuat untuk melamar program beasiswa seperti StuNed, Orange Knowledge Programme (OKP), Orange Tulip Scholarship (OTS), LPDP, Erasmus Mundus dan lainnya.

"Untuk itulah, kami mengundang para alumni Belanda untuk ikut ambil bagian seminar mengenai kiat menulis surat motivasi dan menyelenggarakan simulasi tes IELTS. Ini kesempatan pelajar untuk memprediksi tingkat kemampuan Bahasa Inggris mereka mengingat salah satu syarat pendaftaran ke universitas Belanda adalah menunjukan hasil ujian IELTS atau TOEFL iBT," tambah Inty.

Adapun nilai IELTS minimal yang diminta universitas Belanda adalah 6. Namun, sangat banyak universitas yang meminta nilai IELTS minimal 6.5 untuk program bachelor dan master.

Nah, Anda sudah siap dan serius kuliah di Belanda?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau