JAKARTA, KOMPAS.com - Sukses menggelar Dutch Placement Day (DPD) di Surabaya (29/10/2019) lalu, Nuffic Neso Indonesia memboyong 22 universitas riset dan universitas ilmu terapan Belanda untuk bertemu dengan pelajar Jakarta di Dutch Placement Day (DPD) di Erasmus Huis, Kuningan, Jumat (1/11/2019).
Melalui pameran pendidikan tinggi Belanda itu para pelajar yang tertarik melanjutkan studi pada ke bachelor dan master bisa berkonsultasi langsung dengan delegasi universitas Belanda. Para pelajar diharapkan bisa meningkat kesadarannya untuk membekali diri dengan pengetahuan dan kemampuan agar bisa bersaing di era globalisasi.
"Ini kesempatan besar untuk pelajar, karena selain berkonsultasi langsung mereka juga bisa mengikuti presentasi yang diberikan oleh universitas dan lembaga pengelola beasiswa, belajar memahami cara menulis motivation statement, serta ikut tes simulasi IELTS," kata Peter van Tuijl, Direktur Nuffic Neso Indonesia di sela pameran.
Peter mengatakan, setiap tahun Nuffic Neso Indonesia memang menyelenggarakan Dutch Placement Day (DPD) dan Jakarta selalu menjadi kota yang wajib dijadikan ajang pameran pendidikan tersebut.
"Karena apa saja bisa ditanyakan para narasumber di pameran ini, termasuk program studi yang ditawarkan, biaya-biaya yang selama kuliah di Belanda, cara pendaftaran, atau bermacam persiapan yang perlu dilakukan untuk mendaftar ke perguruan tinggi Belanda," tambah Peter.
Rencananya, setelah DPD nanti delegasi dari 22 institusi pendidikan tinggi Belanda menghadiri pameran European Higher Education Fair (EHEF) di Jakarta. Peter mengakui, hal itu karena besarnya potensi masyarakat, baik dari segi minat maupun kemampuan, untuk sekolah di luar negeri.
"Khususnya di Belanda. Jumlah pendaftar yang tercatat itu ada 1.802 orang. Mereka terdiri dari pelajar atau lulusan SMA, mahasiswa perguruan tinggi, karyawan, orang tua murid, maupun praktisi akademis," ujar Peter.
Peter menambahkan, sebagai calon pelajar internasional para pelajar Indonesia bisa memilih Belanda sebagai pilihan studinya. Mereka akan menemukan banyak hal yang akan membuat diri mereka feels like home, lantaran banyak kata berbahasa Indonesia yang sama dengan bahasa Belanda, rumah makan atau restoran Indonesia di beberapa pusat keramaian, dan banyak lainnya.
"Wawasan mengenai Eropa akan terbuka secara otomatis ketika melanjutkan studi di Belanda. Jarak tempuh ke beberapa negara Eropa akan menjadi nilai tambah mereka saat memutuskan untuk studi," ucap Peter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.