Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisuda Podomoro University: Melahirkan Lulusan Berdampak dan Berdaya Saing

Kompas.com - 07/11/2019, 10:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing menjadi salah satu tantangan besar Indonesia memasuki era Revolusi Industri 4.0 ini. Riset global masih menunjukan rendahnya indeks daya saing dan jumlah entreprenuer di Indonesia.

Tantangan besar pembangunan SDM Indonesia ini mengemuka dalam wisuda ke-2 yang digelar Podomoro University pada Rabu, 6 November 2019 di Jakarta.

Dalam wisuda kali ini, Podomoro University meluluskan 131 mahasiswa dari 6 program studi yaitu Bisnis Perhotelan (D4), Kewirausahaan (S1), Arsitektur (S1), Hukum Bisnis (S1), Akuntansi (S1) dan Manajemen & Rekayasa Konstruksi (D4).

Sidang Senat Terbuka TA. 2019/2020 dibuka langsung Rektor Podomoro University, Bacelius dan dihadiri Ismunandar, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan Samsuri Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III.

PR besar pembangunan SDM

Dalam sambutan Rektor Podomoro University, Bacelius mengingatkan memasuki masa transisi era Revolusi Industri yang ditandai dengan pesatnya penggunaan teknologi, sekaligus membuat kita memasuki era VUCA yang membawa gejolak (Volatility), ketidakpastian (Uncertainty), kerumitan (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity).

Baca juga: FIKSI 2019 dan Upaya Melahirkan Entrepreneur Muda Andal Era Digital

Namun, Rektor mendorong para lulusan untuk dimaknai ini dengan semangat keberanian menghadapi tantangan secara nyata.

"Obsesi, passion, commitment, open minds to learn perlu terus ditumbuh kembangkan demi menciptakan peluang, membanggakan Indonesia dan berkontribusi untuk kemajuan dunia," pesan Bacelius.

Hal senada disampaikan Wisnu Dewobroto Kepala Prodi Kewirausahaan Podomoro University dalam orasi ilmiah.

Wisnu menyampaikan data riset global yang masih menempatkan Indonesia dalam urutan ke 50 dalam global competitive index. "Daya saing Indonesia turun lima peringkat. Masih kalah dengan Malaysia. Indonesia harus terus berjuang. Tidak hanya itu. Indonesia berupaya mengejar ketertinggalan," tegas Wisnu.

Wisnu juga menyampaikan data lain, wirausaha di Indonesia masih berada peringkat 94 dari 137 negara berada di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Memberi dampak masyarakat

Namun, Wisnu menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia mampu mengejar ketertinggalan tersebut dengan landasan kewirausahaan yang kuat.

Optimisme yang sama juga disampaikan Ismunandar, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Melalui penguatan tiga literasi baru; literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia, Ismunandar meyakini posisi manusia tidak akan tergantikan dengan robot.

"Kita juga harus menjadi pembelajar sepanjang hanyat. Belajar mulai dari ayunan sampai liang lahat. Lepas dari kuliah bukan berarti berhenti belajar. Harus terus belajar hal-hal baru," pesannya kepada para lulusan.

Hal ini sejalan dengan semangat Podomoro University sebagai universitas berbasis kewirausahaan, berbudaya Indonesia dan berkualitas internasional yang hadir untuk membentuk mindset entrepreneurial melalui pembekalan softskill to act.

Tidak cukup menjadi ahli di satu bidang keilmuan, para lulusan diharapkan juga mampu memberi dampak untuk mengurai permasalahan dan mencari jawabannya secara konsisten melalui TAEL (Thinking and Acting Like an Entrepreneurial Leader) yang menjadi konsep pendekatan Podomoro University.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com