Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pro Kontra Calistung di PAUD, Ini 5 Tanggapan Mendikbud Nadiem

Kompas.com - 19/11/2019, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perlunya baca, tulis, dan hitung (calistung) diajarkan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai saat ini masih banyak jadi perdebatan. Ada sejumlah orangtua meminta guru-guru tingkat PAUD untuk mengajarkan calistung.

Alasannya, ada jenjang sekolah dasar yang meminta persyaratan anak sudah mampu calistung untuk dapat masuk. Kondisi tersebut tak sesuai dengan harapan para pejabat pemerintah, guru-guru PAUD, dan juga pemerhati pendidikan.

Ada orangtua ingin menyiapkan kemampuan calistung untuk anak-anak sebagai bekal masuk SD. Tak jarang, kemampuan calistung pada anak-anak di usia PAUD menjadi salah satu kebanggaan orangtua.

Namu  di sisi lain ada pendapat bila anak-anak belajar calistung di usia dini, justru akan berpengaruh negatif pada perkembangan belajar anak ke depan. Anak-anak bisa kehilangan minat belajar bila sejak dini sudah dipaksa belajar calistung.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pun angkat bicara soal perdebatan soal perlu tidaknya penghapusan calistung di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ia menjelaskan PAUD seharusnya menjadi tempat bermain dan belajar untuk anak-anak.

Berikut tanggapan Nadiem Makariem seputar pro kontra penghapusan calistung.

1. Tak semua harus dibuat peraturan

Nadiem menyebutkan pelarangan calistung untuk anak-anak usia dini tak selalu harus dibuatkan peraturan. Ia mengatakan calistung bukan tentang apa yang harus dihapuskan dan apa yang tak dihapuskan.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Tegaskan PAUD Bukan Tempat Penitipan Anak, melainkan...

"Filsafatnya dulu didalami," kata Nadiem seusai acara Apresiasi Bunda PAUD 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (18/11/2019).

2. Tak masalah murid PAUD belajar calistung

Menurut Nadiem, murid-murid tak masalah untuk belajar calistung dengan catatan sudah siap. Pada kenyataanya, lanjutnya, calistung memang menjadi fokus di berbagai unit PAUD.

"Ya karena ingin mengejar masuk SD kelas 1," kata Nadiem.

Biasanya pada saat masuk SD kelas 1, calon siswa sudah diminta kemampuan calistung. Menurut Nadiem, orangtua juga merasa bertanggung jawab bila anaknya saat masuk kelas 1 SD dianggap tak bisa baca.

3. Penyamaan paradigma PAUD dan SD

Nadiem menyebutkan, paradigma bermain dan belajar di PAUD harus juga diselaraskan di pihak SD. PAUD dan SD, lanjutnya, harus satu paham dan strategi untuk mendidik anak di usia dini.

"Makanya itu kepentingan, keselasaran strategi kurikulum maupun ekspetasi guru pada anak di semua jenjang. Jadi bukan masalahnya ga boleh ini, itu jangan ini jangan itu, bukan," tambah Nadiem.

4. Semua anak itu berbeda

Menurut Nadiem, kondisi di semua anak itu berbeda. Ada yang sudah siap dan ingin maju secara pendidikan.

"Tapi kalau pendidikan anak usia dini (tujuannya) hanya mencapai kecintaan kepada misalnya bermain dengan teman di kelas, kecintaan kepada buku," tambahnya.

5. Kesuksesan anak di luar kemampuan calistung

Menurutnya, kesuksesan pendidikan anak-anak usia dini bisa dilihat dari beberapa indikator seperti ketertarikan anak untuk melihat dan membolak-balikkan buku meskipun tak membaca. Lainnya seperti, senang mendengarkan cerita-cerita yang ada di buku.

"Kalau dia tahu cara disiplin, cara masuk kelas, cara baris, tahu untuk menghormati orang tua, tahu untuk tidak mengganggu atau mem-bully teman-temannya dia. hal-hal yang sifatnya bagaimana kita sebagai manusia hidup di dalam komunitas, itu kuncinya sebenarnya," kata Nadiem.

Nadiem menyebutkan anak-anak bisa memenuhi potensi dimiliki ketika masuk SD jika telah memiliki kemampuan-kemampuan yang ia sebutkan dengan benar,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Cara Cek Penerima KJP Plus 2025 SD-SMA, Bantuan hingga Rp 450.000 Per Bulan
Edu
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Hanya Satu Sekolah Kedinasan Pakai Syarat Nilai UTBK SNBT, Berapa Skornya?
Edu
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan 'Fresh Graduate', Tanpa Batas Usia
Lowongan Magang PTPN I bagi Mahasiswa dan "Fresh Graduate", Tanpa Batas Usia
Edu
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa 'Double Degree'
Unpad Buka Seleksi Mandiri IUP, Ada 13 Prodi dan Bisa "Double Degree"
Edu
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan
Edu
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
AI Bisa Gantikan Manusia yang Tidak Siap Menghadapi Perubahan
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau