5 Perempuan Inspiratif Terima Penghargaan "GE STEM Award"

Kompas.com - 28/11/2019, 11:28 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Meskipun jumlah perempuan hampir setengah dari populasi dunia, diperkirakan hanya sekitar 20 persen saja periset di bidang sains, teknologi dan inovasi adalah perempuan.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro berharap lebih banyak upaya menarik dan mempertahankan perempuan berkair di industri STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sehingga kesenjangan keahlian akan berkurang dan membawa perubahan di Industri STEM.

Perempuan memiliki potensi untuk mengambangkan industri STEM. Namun banyak hal dan pengaruh norma sosial seperti menjadi seorang istri dan ibu, ataupun urusan lain yang membuat mereka tidak bisa involved," ujar Menristek Menristek dan Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro.

 Menristek Bambang menambahkan,  "Padahal Indonesia membutuhkan talenta-talenta perempuan terbaik pada bidang ini. Jika perempuan tidak berpartisipasi artinya kita menggerus talenta kita sendiri, kita kehilangan daya ungkit untuk menjadi negara maju.” 

5 perempuan inspiratif 

Terkait upaya mendorong peran perempuan di bidang STEM, Menteri Bambang memberikan penghargaan GE Inspiring Woman in STEM Award di Jakarta (27/11/2019) kepada lima tokoh perempuan yang dinilai memiliki kontribusi dan memberi inspirasi di bidang STEM di Indonesia.

Baca juga: Sisi Gelap Teknologi dan Informasi: Kurikulum STEM Saja Tidak Cukup

 

Kelima tokoh perempuan yang tersebut adalah:

1.Prof. dr. Pratiwi Pudjilestari Sudarmono, Ph.D., SpMK(K), Ahli Mikorbiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

2.Dr. Premana Wardayanti Premadi Ph.D, Ahli Astrofisika dan Kepala Observatorium Bosscha

3.Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., Profesor Bidang Teknologi Proses Elektro Kimia di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

4.Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT. MRT Jakarta

5.Crystal Widjadja, Data Scientist Gojek

Menghilangkan stigma

“Jumlah partisipasi perempuan di industri STEM masih minor. Artinya masih banyak perempuan yang tidak atau belum bekerja di bidang STEM. Perempuan yang sekolah atau kuliah di bidang STEM sebenarnya cukup banyak, namun yang berkarir di bidang ini masih relatif rendah,” jelas Menteri Bambang.

Menteri Bambang mengatakan banyak unsur membuat perempuan tidak terlibat atau masuk ke industri STEM. Salah satu faktornya adalah persepsi lingkungan kerja di industri STEM yang melibatkan pekerjaan fisik dan didominasi pekerja laki-laki, menjadikan bidang ini tidak menarik bagi pekerja perempuan.

Menteri Bambang menilai stigma ini harus dihilangkan agar keterlibatan perempuan di industri STEM semakin meningkat demi memajukan perekonomian negara.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 tamu termasuk jajaran eksekutif puncak baik dari sektor publik maupun swasta, serta mahasiswa/i. General Electric Company (GE) merupakan perusahaan multinasional teknologi dan jasa yang aktif mendukung perkembangan perempuan di sektor STEM melalui kampanye Women In STEM di Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau