3 Inspirasi Manajemen Berbasis Sekolah dari SMPN 4 Tenggarong Kaltim

Kompas.com - 30/12/2019, 17:56 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pengelolaan sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Indonesia harus dilaksanakan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS).

MBS ini bisa ditunjukkan pengelola sekolah melalui kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah.

Selain itu, MBS juga sudah diatur dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Penerapan MBS sudah diterapkan SMPN 4 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Agus Suparmanto, sang kepala sekolah bersama warga sekolah menerapkan MBS dengan membuat tiga gerakan inspiratif. Dia melakukan perubahan dalam manajemen sekolah, pembelajaran, budaya baca, sampai melibatkan peran serta masyarakat.

Baca juga: Belajar Nyata IPS, Siswa SDN Purwojati Telaah Masalah Kemiskinan di Desa

Praktik baik MBS di sekolah ini mendapat apresiasi Prof Muchlas Samani, guru besar Universitas Negeri Surabaya, yang juga menjadi salah satu penggagas penerapan MBS di Indonesia.

“Upaya yang dilakukan Kepala SMPN 4 Tenggarong bersama guru, komite sekolah, dan orangtua merupakan penerapan MBS yang benar. Praktik baik ini perlu dicontoh dan disebarkan,” kata Muchas setelah mengetahui praktik baik MBS di sekolah tersebut.

Berikut adalah tiga gerakan inspiratif yang diterapkan Agus Suparmanto, Kepala SMPN 4 Tenggarong yang juga fasilitator MBS Program Pintar Tanoto Foundation.

1. Manajemen sekolah terbuka

Manajemen terbuka, menurut Agus langkah awal yang harus dilakukan sekolah bila mau melibatkan masyarakat dalam mengembangkan sekolah. Salah satu cara untuk melakukan manajemen terbuka adalah dengan melakukan pendekatan dengan komite dan orangtua siswa.

Misalnya ketika menyusun program sekolah, dia melibatkan komite sekolah dan orangtua. Selama rapat, mereka bersama-sama menyusun program dan perkiraan dana-dana yang dibutuhkan dan sumber dananya. Semua dilakukan secara terbuka.

Salah satu tantangan membangkitkan peran serta masyarakat adalah pengertian masyarakat yang salah tentang program pendidikan gratis.

“Banyak anggota masyarakat yang menganggap bahwa sekolah tidak lagi membutuhkan peran serta masyarakat karena semua sudah ditanggung pemerintah. Padahal yang ditanggung hanya dana operasional sekolah, masih banyak aspek-aspek lain yang perlu dibantu masyarakat, terutama terkait langsung dengan kebutuhan siswa itu sendiri dan lingkungan sekolah,” ujarnya

Misalnya, dalam masalah lingkungan, sekolah memiliki lahan yang amat luas, lebih dari dua hektar.

“Nah itu kan tidak ditanggulangi oleh dana BOS bagaimana memberdayakan lahan yang luas tersebut, padahal bisa menjadi sumber belajar siswa yang amat besar. Akhirnya kami bersama-sama sepakat, salah satunya untuk membuat program satu warga sekolah satu pohon,” ujar Agus.

2. "Jumpa Kopi" tingkatkan minat baca

Salah satu program dijalankan sekolah adalah program literasi. SMPN 4 Tenggarong kemudian membuat salah satu program yang disebut dengan "Jumpa Kopi". Jumpa Kopi adalah akronim dari Jumat Pagi Koleksi Pindah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau