KOMPAS.com - Kembali masuk sekolah usai liburan bisa menjadi hari penuh tantangan bagi anak maupun orangtua. Usai menikmati banyak waktu santai selama liburan tengah semester, Senin (6/1/2020) anak-anak harus kembali menghadapi rutinitas belajar di kelas.
Sekitar dua pekan menikmati liburan, rentan membuat anak menjadi malas kembali sekolah. Pasalnya, anak harus kembali bangun pagi, menghadapi padatnya lalu lintas, mengerjakan tugas-tugas hingga tekanan akademis lain.
Melansir South China Morning Post, ketakutan kembali ke sekolah dapat membuat siswa kehilangan selera makan, gelisah saat tidur malam yang membuat kurang tidur, serta rentan alami suasana hati buruk.
Peran orangtua sangat penting mengembalikan semangat anak kembali bersekolah usai liburan.
Berikut sejumlah cara bisa dilakukan orangtua agar anak menjadi semangat di hari pertama kembali ke sekolah.
Selama liburan, pikiran anak akan diisi dengan kegiatan liburan menyenangkan. Mulai dari tidak adanya keharusan bangun pagi, lebih sering berjumpa dengan orangtua, makan di restoran favorit, menonton banyak acara televisi, hingga kelonggaran bermain game.
Baca juga: Kemendikbud Pastikan Beri Bantuan Seragam Sekolah untuk Siswa Korban Banjir
Pikiran akan kesenangan-kesenangan selama liburan ini bisa menurunkan semangat anak saat harus kembali masuk sekolah.
Jadi, ajaklah anak mengingat kesenangan-kesenangan yang akan ia dapat di sekolah dengan cara mengajaknya bercerita.
Minta anak bercerita siapa saja teman-teman dekat, permainan yang ada di sekolah yang tak bisa ia nikmati di rumah, bagaimana keseruan aktivitas di kelas, hingga asiknya bermain dengan teman.
Mengembalikan memori anak tentang asiknya bersekolah tak hanya membuat anak lebih semangat masuk sekolah, namun juga membuat orangtua lebih peka tentang masalah apa saja yang mungkin dihadapi anak.
Bagi anak usia PAUD dan SD, gambar atau foto-foto bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk meningkatkan imajinasi hingga semangat bersekolah.
Bila orang tua memiliki dokumentasi kegiatan anak di sekolah, perlihatkan kepada anak beberapa hari sebelum mereka masuk sekolah. Sembari katakan kepada anak dengan antusias, betapa asiknya kegiatan yang anak lakukan bersama guru dan teman-temannya itu.
Lalu, barulah minta anak bercerita tentang teman-teman hingga kegiatan yang ia lakukan di foto tersebut. Dengan begitu, diharapkan anak akan lebih siap dan semangat kembali ke sekolah.
Meminta anak menyiapkan peralatan sekolah sendiri memang dapat menumbuhkan kemandirian, namun menyiapkannya bersama dengan orangtua dapat membuat anak merasa diperhatikan dan didukung.
Untuk anak-anak sekolah dengan usia lebih muda, memiliki perlengkapan sekolah baru bisa meningkatkan semangat mereka bersekolah. Misalnya, sediakan tempat pensil dan alat tulis baru atau tempat bekal baru sesuai dengan selera anak, yang bisa mereka ‘nikmati’ di hari pertama sekolah.
Liburan kerap memberikan anak banyak kelonggaran mengisi waktu, seperti menonton televisi atau bermain game lebih lama, tidur lebih malam, hingga bangun lebih siang.
Baca juga: Agar Siswa Fit Sekolah, Orangtua Waspada 3 Penyakit Musim Hujan Ini
Untuk itu, orangtua perlu mengatur ulang rutinitas anak setidaknya dua hari menjelang masuk sekolah. Seperti mulai batasi waktu ‘menikmati’ televisi atau gawai di pagi hari dan mengganti dengan membaca buku dongeng atau buku cerita favorit anak.
Ketimbang memaksa anak bangun lebih pagi, baik ajak anak tidur lebih cepat agar mereka bisa bangun lebih pagi.
Seraya mengembalikan rutinitas, orangtua bisa bangun lebih pagi menyiapkan sarapan bergizi bagi anak. Kerap dianggap sepele, nyatanya sarapan sehat dan mengenyangkan adalah salah faktor penting bisa meningkatkan fokus anak di sekolah.
Anak tiba di sekolah dengan perut lapar, kemungkinan besar akan lebih sulit memahami pelajaran.
Sarapan sehat yang meningkatkan fokus anak di sekolah bisa berupa roti lapis berisi telur, potongan alpukat, keju, dan sedikit olesan saus atau mayo untuk menambah selera. Bisa juga berupa roti olesan selai kacang beserta segelas susu segar tinggi protein.
Baiknya hindari makanan banyak gula seperti donat atau sereal manis dicampur susu cokelat, karena gula justru dapat membuat tubuh anak lelah mencerna dan akhirnya mengantuk di kelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.