KOMPAS.com - Belum lama Oxford Language menobatkan kata ‘climate emergency’ sebagai "Oxford Word of the Year 2019". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga tak ingin ketinggalan.
Badan Bahasa melakukan pemilihan "Kata Tahun Ini (KTI)" untuk pertama kalinya pada awal tahun 2020.
Kata yang dipilih Badan Bahasa Kemendikbud sebagai KTI 2019 ialah "milenial". Kata "milenial" ini dipilih karena sejumlah tujuan dan pertimbangan.
“Tujuan dilakukannya pemilihan KTI adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan bahasa, termasuk bahasa yang paling populer,” kata Plt Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar dalam siaran pers yang berlangsung di Gedung C Kemendikbud, Jakarta, Senin (6/1).
Dadang menambahkan, penetapan kata milenial sebagai KTI 2019 sudah melalui berbagai pertimbangan, termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Baca juga: Ini 18 Tata Tertib Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil 2020
"Menurut situs KBBI, sepanjang tahun 2019 kata milenial merupakan salah satu kata paling banyak dicari di 2019 dengan total 19.834 pencarian. Perhitungan itu dilakukan hingga 30 Desember 2019 pukul 12.58 WIB," ujarnya.
Dadang melanjutkan, sebelum terpilihnya kata "milenial" sebagai KTI tahun ini, ada sejumlah kata yang juga menjadi nominasi, yakni aktivitas, analisis, daring, efektif, izin, kerja sama, literasi, milenial, memengaruhi, objek, praktik, resiko, risiko, sistem dan survei.
Namun, karena milenial menjadi kata yang memiliki kriteria paling lengkap, maka ditetapkanlah sebagai KTI 2019.
Kriteria pertama ialah karena milenial menjadi salah satu kata dengan pencarian terbanyak dalam kamus KBBI daring. Lalu, berdasarkan data Google Trends, kata "milenial" juga paling banyak dicari pada bulan Maret 2019 karena sejumlah acara besar menggunakan kata milenial seperti Milenial Road Safety Festival.
Pemilihan Staf Khusus (stafsus Presiden) juga menjadi momen yang membuat pencarian milenial melonjak tinggi sejak 21 November 2019. “Berdasarkan pencarian Google pada 30 Desember 2019 pukul 09.25 WIB, ‘staf khusus milenial’ menempati posisi ketiga pencarian terbanyak Google Trends dan dipakai sebanyak 2,9 juta kali,” Dadang menjelaskan.
Di samping itu, terdapat alasan lain terpilihnya kata ‘milenial’ sebagai KTI 2019.
Alasan lain terpilihnya kata ‘milenial’ sebagai KTI 2019 ialah kata milenial dikenal dan digunakan oleh berbagai kalangan untuk mengindentifikasi sesuatu, seperti anak milenial, generasi milenial, gaya milenial, dan bahasa milenial.
Kalangan tersebut tak terbatas pada kalangan jurnalis, namun juga pejabat, tokoh masyarakat, selebriti, serta masyarakat umum.
Tak hanya digunakan secara perorangan, kata milenial juga digunakan untuk bermacam bidang, meliputi media nasional, publikasi ilmiah, laman pemerintahan, swasta, bidang pengetahuan dan wilayah penggunaan.
“Pemilihan kata milenial juga dipilih karena digunakan di berbagai kota di Indonesia, dengan pengunaan paling banyak di Depok, Yogyakarta, Banjarmasin, Malang, dan Padang,” pungkas Dadang.
KTI 2019 diadakan Lembaga Bahasa Kemendikbud terinpirasi Oxford Word of the Year.
Oxford Word of the Year sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2004 sebagai sarana memilih kata yang mampu mencerminkan etos, suasana hati, atau keasyikan sepanjang tahun dan memiliki potensi sebagai istilah yang memiliki makna budaya.
Menurut laman resmi Oxford Language, kata "climate emergency" atau dalam bahasa Indonesia berarti darurat iklim dipilih karena mampu mencerminkan suasana hati, etos, keasyikan masyarakat sepanjang tahun, dan memiliki potensi sebagai istilah yang memiliki makna budaya.
Di sepanjang 2019, darurat iklim memang tengah menjadi pusat perhatian dunia, bahkan PBB telah menyebutnya sebagai ‘masalah paling penting saat ini’.
Sejumlah elemen masyarakat pun berkampanye kepada warga dunia dan pemerintah untuk segera menghentikan perubahan iklim dengan cara mengurangi kerusakan lingkungan yang berpotensi tak bisa dipulihkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.