KOMPAS.com - Kemah Literasi Kaltara (KLK) 2020 akan digelar 17 – 19 Januari 2020 di Bumi Perkemahan ASAD, Pantai Amal Tarakan. Acara KLK 2020 diharapkan bisa menghidupkan gerakan literasi di berbagai di daerah termasuk di daerah perbatasan.
Ketua Forum Guru Tapal Batas (FGTB), Safril Efendi mengatakan KLK 2020 digelar untuk mengkonsolidasikan kembali gerakan literasi di Indonesia, termasuk di Kaltara.
Konsolidasi ini bertujuan merespon berbagai hasil penelitian terkini yang menunjukkan Indonesia memiliki tantangan serius di bidang literasi.
Hasil studi Bank Dunia November silam, menunjukkan sepertiga anak Indonesia yang berusia 10 tahun tidak mampu membaca dan memahami cerita sederhana.
Hasil serupa ditunjukkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) melalui test PISA (Program International Student Assessment) 2018. Hasilnya 7 dari 10 anak Indonesia berusia 15 tahun, kompetensi membacanya di bawah kompetensi minimal.
”Dari ujung utara perbatasan Indonesia, kita ingin merespon masalah literasi ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Safril mengatakan, keterampilan membaca merupakan pondasi untuk membangun masa depan bangsa.
Hanya dengan terampil membaca, anak mampu mempelajari semua mata pelajaran, memiliki keterampilan dan berprestasi.
Semakin baik keterampilan membaca anak, semakin baik pula prestasi belajarnya.
Studi yang dilakukan Eric A. Hanusek dan Lugner Woessmann pada 2012, menunjukkan bahwa peningkatan 10 persen jumlah pelajar yang memiliki keterampilan membaca dasar, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sebesar 0,3 persen.
"Studi yang sama juga menemukan, bahwa 10 persen peningkatan jumlah pelajar dengan kemampuan membaca lebih lanjut, berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3 persen,” tambahnya.