Jack Ma: Investasi Besar Pendidikan Perlu Fokus pada Guru dan PAUD

Kompas.com - 16/01/2020, 11:35 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Jack Ma pendiri Alibaba dalam forum OECD di Paris Perancis (5/12/2019) menyarankan agar negara-negara anggota OECD lebih memerhatikan dan memfokuskan investasi pendidikan pada guru dan pendidikan anak usia dini (PAUD).

Apa yang disampaikan Jack Ma ini bukan tanpa alasan.

Jack Ma menyarankan berinvestasi lebih banyak pada pendidikan anak usia dini (PAUD), ketika anak-anak membangun keterampilan dan nilai-nilai kehidupan dan bukan di universitas, ketika nilai sudah ditetapkan.

"Tolong letakkan lebih banyak investasi (sumber daya) di depan dan bukan di belakang," katanya.

Jack Ma memandang  PAUD dan sekolah dasar memiliki pengaruh luar biasa dalam membentuk anak-anak.

Pentingnya penguatan guru

Jack Ma juga menganjurkan untuk memberi dukungan terhadap guru yang lebih kuat. “Jika kita menghormati guru, kita menghormati ilmu pengetahuan dan kita menghormati masa depan,” katanya.

Baca juga: Jack Ma Bicara soal Pendidikan: Rumus Pendidikan IQ, EQ dan LQ

"Tingkatkan gaji mereka dan bantu kepala sekolah dengan pelatihan kepemimpinan, karena 60 persen guru meninggalkan profesi karena mereka tidak menyukai kepala sekolah mereka," ujarnya.

Di masa depan, Jack Ma mengatakan ada beberapa hal harus menjadi fokus perhatian: guru, ruang kelas, dan siswa.

Jack Ma berpendapat kelas tidak boleh hanya menghabiskan 40 menit untuk diam membaca dan mengerjakan tugas atau ujian. Guru tidak boleh lagi menjadi pusat kelas sebagai "orang dengan semua pengetahuan".

Menurutnya pendidik harus mulai fokus pada kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, bukan hanya mendapatkan jawaban yang benar.

"Jika kamu (para guru) fokus pada standarisasi, semuanya dapat diganti dengan mesin," katanya.

 

Pendidikan bukan soal siap kerja

Andreas Schleicher, kepala unit pendidikan OECD bahkan memuji pendekatan "radikal" Jack Ma.

Pendidik banyak berbicara tentang perlunya reformasi holistik, tetapi para pemimpin bisnis lebih sering fokus pada pendidikan sebagai sarana untuk melatih pekerja masa depan atau menyiapkan lulusan siap kerja daripada memelihara manusia berpengetahuan luas.

Schleicher mengatakan pesan utama Ma sangat tepat: kita telah menghabiskan banyak upaya tentang "bagaimana" kita memberi pendidikan kepada siswa, belum pada "apa" yang kita berikan.

Jack Ma menyebutkan pendidikan sebagai "masalah paling penting dan kritis" di zaman kita ini. Kekhawatirannya: dunia berubah cepat, tetapi pendidikan tidak.

Baca juga: Pendidikan Perlu Bangun 3 Kecerdasan Siswa: Intelektual, Emosional dan Cinta

 

Di forum OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) penyelenggara tes global PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) secara berani Jack Ma menyebut rumus pendidikan bukan untuk fokus pada kurikulum atau prestasi peringkat.

Jack Ma justru menekankan pada "kecerdasan" dan kapasitas kemampuan siswa untuk mencintai (LQ) di samping kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan intelektual (IQ).

"Otak akan digantikan oleh mesin, tetapi mesin tidak akan pernah bisa menggantikan hatimu," demikian alasan Jack Ma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau