KOMPAS.com - Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Poppy Dewi Puspitawati meminta pihak Jakarta Intercultural School (JIS) berbagi ilmu pengetahuan dengan sekolah-sekolah di Indonesia.
"Mohon untuk JIS memberikan wawasan, ilmu pengetahuan kepada sekolah sekitar," kata Dr. Poppy dalam acara Education 4.0 di JIS, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dengan berbagi pengetahuan, Dr. Poppy menyebutkan sekolah bisa mengikuti best practice yang dilakukan oleh JIS seperti dari segi pengajaran murid.
Head of School JIS, Dr. Tarek Razik menyebutkan pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak sekolah di Indonesia. Sejauh ini, lanjut Dr. Tarek, JIS telah memiliki sister school yaitu SMAN 8 dan SMAN 74 Jakarta.
"Kami berencana untuk membuat kolaborasi dengan lebih banyak sekolah. Kami sangat ingin bekerjasama dengan Mendikbud Nadiem, dan juga Dinas Pendidikan Jakarta untuk mengetahui bagaimana kami bisa melakukan pembelajaran di JIS dan menggunakan fasilitas di sekolah kami lebih dari yang kami lakukan di sini," tambahnya.
Baca juga: STEAM, Metode Pengajaran untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Dr. Tarek menyebutkan bentuk kolaborasi yang ditawarkan JIS adalah pelatihan guru seperti dengan mengajak guru sekolah lain untuk mengenal materi-materi dan fasilitas pembelajaran yang dimiliki JIS.
Selain itu, kolaborasi juga bisa dilakukan dengan mengajak murid-murid sekolah lain untuk belajar bersama murid-murid JIS.
Pada tahun 2019, JIS telah menjalankan program Jakarta Principal Shadowing, Innovative Schools Programme, dan Maker Ed Conference.
Dalam program Jakarta Principal Shadowing, sebanyak 22 kepala sekolah negeri di Jakarta dibimbing secara langsung oleh para pendidik JIS untuk mendapatkan berbagai inspirasi dalam pengelolaan sekolah seperti menciptakan budaya sekolah dan menjadi pemimpin instruksional.
Sementara dalam program Innovative Schools Programme, JIS membimbing para guru dan kepala sekolah SD dan SMP untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.