Tanamkan Budi Pekerti, Bacakan 5 Dongeng Tradisional ini Sejak Dini

Kompas.com - 26/01/2020, 16:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sumber Bobo

KOMPAS.com - Zaman terus berkembang, teknologi semakin maju, pertemanan tak lagi terutup ruang. Namun, bukan berarti anak tidak lagi mengenal nilai-nilai budi pekerti. Di sinilah, peran orangtua sangat dibutuhkan.

Menumbuhkan budi pekerti tak hanya bisa dilakukan orangtua melalui nasihat. Ada media yang lebih mudah dimengerti oleh anak sejak usia dini, yaitu melalui bacaan cerita rakyat.

Ada banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Cerita rakyat ini bisa berupa dongeng maupun legenda yang berkembang dari masyarakat setempat yang diceritakan secara turun-temurun.

Bahkan, tak jarang ada cerita rakyat yang dianggap nyata atau pernah benar-benar terjadi di masa lalu, sehingga bisa menjadi media pembelajaran budi pekerti di masa kini.

Baca juga: Asah Kecerdasan Anak, Bacakan 5 Dongeng Klasik Terpopuler di Dunia Ini

Berikut ini beberapa cerita rakyat yang populer di Indonesia yang mampu mengajarkan nilai-nilai baik pada anak.

1. Malin Kundang

Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang berasal dari Sumatra Barat, menjadi salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia.

Cerita ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Malin Kundang yang pergi merantau meninggalkan ibunya, lalu menikah dengan perempuan dari keluarga kaya raya.

Suatu hari, pemuda itu kembali ke kampung halamannya dan bertemu dengan sang ibu. Namun, pemuda itu tidak mengakui ibunya karena merasa malu.

Akhirnya, sang ibu mengutuknya menjadi batu karena ia sudah menjadi anak yang durhaka.

Cerita ini mengajarkan tentang betapa kuatnya doa orangtua terutama ibu, termasuk akibat fatal bila anak melakukan perbuatan durhaka pada orangtuanya.

2. Bawang Merah dan Bawang Putih

Cerita rakyat berjudul Bawang Merah dan Bawang Putih berasal dari daerah Riau.

Mengisahkan anak bernama Bawang Putih yang baik hati, suka menolong, dan rajin. Sedangkan Bawang Merah merupakan anak perempuan yang jahat, iri hati, dan dengki.

Suatu hari, Bawang Putih mendapatkan labu dari seorang nenek sihir. Saat dibuka, labu itu berisi emas.

Bawang Merah yang serakah ingin mendapatkannya juga. Ia lantas meminta hal serupa kepada nenek sihir itu dengan paksa tanpa sopan santun.

Karena keserakahan dan sikapnya yang tidak sopan, labu yang didapat Bawang Merah justru berisi ular berbisa.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau