Ahli Patologi IPB: Virus Corona Bisa Menyebar di Indonesia lewat Kelelawar Buah

Kompas.com - 30/01/2020, 15:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Drh Agus Setiyono MS, PhD, APVet, menilai virus corona berpeluang menyebar di wilayah Indonesia lewat kelelawar pemakan buah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil penelitian Prof Agus bersama Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang, tentang kelelawar buah.

Dalam penelitian tersebut ditemukan enam jenis virus baru pada kelelawar buah dengan daerah sampel yaitu Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dan Soppeng (Sulawesi Selatan).

Enam virus tersebut adalah coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus, dan gammaherpesvirus.

Menurut Prof Agus, mengonsumsi kelelawar buah dapat berisiko terpapar virus corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat.

Virus corona dapat berada di dalam tubuh kelelawar tanpa menimbulkan persoalan medis bagi kelelawar dan virus ini tidak secara khusus hidup di dalam kelelawar buah.

“Hewan lain juga memiliki kemungkinan menjadi induk semang virus ini,” ungkap Prof Drh Agus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Benarkah Pasien Virus Corona Bisa Pulih Sendiri? Ini Penjelasan Akademisi FK UNS

Ia menilai letak geografis kelelawar buah tidak menjadi penentu penyebaran virus karena virus ini secara umum terdapat pada kelelawar buah di mana pun berada.

Prof Agus menilai penyebaran corona virus dari kelelawar buah di Indonesia terinfeksi virus corona. Menurut dia, kelelawar terbang sangat jauh dan dapat berpindah tempat tinggal (habitat) mengikuti musim buah sebagai makanan pokoknya.

“Kelelawar memiliki sistem imun yang unik. Ada berbagai virus yang berdiam dalam tubuhnya dan bukan hanya virus corona, tapi banyak lagi patogen yang berpotensi zoonosis (penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya). Dan hal ini tidak 'dihalau' sebagai benda asing oleh kelelawar,” terang Prof Agus.

Coronavirus atau virus corona muncul di Wuhan, China, pada awal tahun 2020. Virus jenis baru ini telah menewaskan 80 orang dan telah menyebar ke berbagai negara.

Spekulasi ataupun dugaan bermunculan mengenai penyebab asal virus tersebut. Salah satunya berasal dari sup kelelawar, sebuah makanan populer di Wuhan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau