Mahasiswa FTUI Kembangkan Aplikasi untuk Rancang Jalur Irigasi Hemat Biaya

Kompas.com - 19/02/2020, 20:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

 

KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengembangkan sebuah perangkat lunak untuk membantu menemukan jalur sistem irigasi paling optimal dengan panjang minimum dan belokan minimum menggunakan algoritma A*.

Ide ini tertuang dalam KTI (Karya Tulis Ilmiah) bertajuk "Optimasi Jalur Irigasi Pipa Lahan Datar Menggunakan Algoritma A*".

Lewat penemuan mahasiswa FTUI ini, para pengelola pertanian diharapkan mampu menghemat waktu pembuatan jalur irigasi dan dapat dengan mudah menentukan panjang jalur dan belokan juga lebih minimum dengan efisien.

Selain itu, dampak dari penggunaan aplikasi ini juga signifikan untuk mengurangi biaya pembangunan irigasi.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Michael Ahli (T. Perkapalan 17), Virginia Avrilla (T. Lingkungan 17), dan Rahmania Hanifa (T. Lingkungan 17). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh desain jalur sistem irigasi pertanian selama ini masih menggunakan pengalaman dan intuisi saja.

Akibatnya, diperlukan waktu pembuatan yang lama serta biaya pembuatan yang mahal, sebab panjang jalur dan belokan desain jalur sistem irigasi masih belum minimum.

Oleh sebab itu, tim FTUI menyusun perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan Algoritma A* untuk mendesain jalur sistem irigasi yang lebih cepat dengan memakan waktu hanya 30 detik.

Sementara itu, panjang jalur dan belokan juga lebih minimum dengan efisiensi sebesar 8,81 persen.

“Melalui penelitian ini, kami berupaya untuk mengoptimalisasi rute instalasi pipa guna menekan mahalnya biaya pembangunan sistem irigasi," kata Michael dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengembangkan sebuah perangkat lunak untuk membantu menemukan jalur sistem irigasi paling optimal dengan panjang minimum dan belokan minimum menggunakan algoritma A*.Dok. Tim FTUI Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengembangkan sebuah perangkat lunak untuk membantu menemukan jalur sistem irigasi paling optimal dengan panjang minimum dan belokan minimum menggunakan algoritma A*.

Menurutnya, aplikasi yang dirancang akan menghasilkan rute sependek mungkin, belokan sedikit mungkin, dan crossing sedikit mungkin, serta pemanfaatan support (untuk irigasi tertutup menggunakan pipa) semaksimal mungkin.

Dengan menggunakan aplikasi ini, lanjutnya, seorang perancang tidak lagi memerlukan waktu berhari-hari untuk mempertimbangkan debit, diameter pipa, kecepatan air, dan lain-lain.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Michael mengatakan pembuatan perangkat lunak tersebut dilakukan sejak lama awal 2018.

Awalnya ide tersebut hanya digunakan untuk optimasi jalur perpipaan kapal karena tingkat kerumitan yang tinggi dan memakan waktu yang lama serta hasil desain manual yang tidak optimal dan juga mahal.

"Untuk saat ini (aplikasi) hanya dapat dioperasikan untuk sistem operasi Windows," kata Michael saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Ketiga mahasiswa FTUI telah melakukan uji coba perangkat lunak pada jaringan irigasi primer pasir salam 3 kiri di daerah irigasi Panulisan, Cilacap.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau