Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 13:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kwartir Nasional ( Kwarnas) Gerakan Pramuka menyatakan duka cita yang mendalam atas peristiwa kecelakaan air yang menimpa pada adik-adik pramuka dari SMPN 1 Turi Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peristiwa kecelakaan air di Kali Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, pada Jumat (21/2/2020) siang tersebut telah mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan korban luka.

"Atas peristiwa tersebut, Kwarnas Gerakan Pramuka dengan ini menyatakan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam," ungkap Guritno, Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).

Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penanganan dan pertolongan korban.

Baca juga: Terkait Siswa SMPN 1 Turi Korban Kegiatan Pramuka, Hari Ini Kepala Sekolah Se-Sleman Diberi Arahan

Kini, Kwarnas melalui Komisi Pengabdian Masyarakat terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mengetahui kabar terbaru mengenai peristiwa tersebut.

Pembina harus terapkan manajemen risiko

Atas kejadian ini, Kwarnas Gerakan Pramuka sekali lagi mengimbau kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka khususnya kakak-kakak pembina agar menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya.

"Diharapkan, kakak-kakak pembina agar selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan," ujarnya.

"Ini seperti yang tertuang dalam SK Kwarnas No. 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka," kata Guritno.

Telan korban jiwa 9 siswa

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 257 siswa SMPN 1 Turi Sleman mengadakan kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2/2020) siang.

Baca juga: Tim SAR Temukan 2 Korban, Siswa Susur Sungai yang Tewas Jadi 9 Orang

Karena cuaca sedang tidak menentuk terutama di wilayah hulu atau lereng Gunung Merapi hujan, maka mengakibatkan terjadinya aliran air sungai datang secara tiba-tiba di sungai tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, ada sebanyak 9 siswa yang meninggal dan 1 masih dalam pencarian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com