KOMPAS.com - Saripati daun Sambiloto yang sebelumnya dikenal memiliki manfaat untuk mengobati penyakit malaria, kini disebut juga mampu menjadi referensi pencegahan masuknya virus Corona ke dalam tubuh. Pasalnya, kedua virus dinilai sangatlah mirip.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Airlangaga (UNAIR) Prof. Mohammad Nasih dalam pertemuan dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Lembaga Penyakit Tropik (LPT), kampus Unair, Surabaya, Selasa (3/3/2020).
Lebih lanjut Nasih mengatakan, Indonesia memiliki ketahanan terhadap virus Corona dengan berbagai rempah dan kekayaan alam yang ada.
Baca juga: 7 Langkah Pencegahan Penularan Virus Corona di Lingkungan Sekolah
"Dengan beberapa rempah itu, semua sudah melalui proses penelitian. Salah satu yang mendapat pengakuan dunia adalah saripati dari sambiloto yang mempunyai manfaat obat untuk malaria. Kita tahu, obat herbal tersebut dapat dijadikan sebagai referensi pencegahan masuknya virus Corona dalam tubuh karena virusnya sangatlah mirip," papar Nasih dalam rilis yang dikeluarkan Unair melalui laman resminya, Selasa (3/3/2020).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama pihak Rumah Sakit Universitas Airlangga juga menyatakan telah bergegas dan siaga dalam mengantisipasi virus Corona melalui fasilitas dan tim khusus yang menangani virus tersebut.
"Jika ada masyarakat yang terindikasi penyakit tersebut, maka diharapkan segera melapor dan memeriksakannya ke RSUA [Rumah Sakit Universitas Airlangga] dan jika pasien tersebut sudah konfirmasi maka tim peneliti dari Unair akan memberikan penanganan khusus dan penelitian lebih lanjut untuk menemukan vaksinnya," papar Direktur Rumah Sakit Pendidikan UNAIR Prof. Nasronudin.
Baca juga: Virus Corona, Najelaa Shihab: Sekolah Cikal Perbanyak Online Learning
Dengan kesiapan dan kolaborasi yang dilakukan UNAIR beseta Pemkot Surabaya, Risma mengimbau kepada masyarakat Kota Surabaya untuk tidak panik, bingung maupun resah dalam menghadapi masuknya virus corona ke Indonesia.
"Unair dan Pemerintah Kota Surabaya melakukan kolaborasi dalam memfasilitasi masyarakatnya untuk pemeriksaan dan penanganan yang terindikasi maupun confirm secara gratis di Rumah Sakit Universitas Airlangga,” papar Risma.
Ia menambahkan, "Jika ada gejala, batuk, panas, pilek dan sesak nafas maka tolong diperiksakan di rumah sakit Unair. Biaya akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Surabaya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.