KOMPAS.com - Di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19 di masyarakat, banyak pula muncul informasi tidak benar atau hoaks terkait virus corona.
Tak ingin masyarakat mendapatkan informasi hoaks, Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bersatu melawan hoaks. Caranya ialah dengan menyarikan dan memproduksi beragam informasi akurat terkait Covid-19 ke dalam bentuk video dan poster edukatif bagi masyarakat.
Adapun komunitas yang sebagian besar anggotanya ialah dosen dari 78 perguruan tinggi di 30 kota di Indonesia tersebut menginisiasi kampanye bertajuk "Lawan Hoaks Covid-19".
Baca juga: Akademisi UGM: Begini Pola Hidup Sehat Lawan Corona, Salah Satunya Makan Kimpul
Tujuannya tak lain ialah untuk mengimbangi banjir hoaks di tengah masyarakat. Hal itu juga sebagai media edukasi yang benar terkait informasi seputar virus corona.
"Selain dengan bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin, kami membuat beragam konten digital 'Jaga diri dan Jaga Keluarga' di dalam 42 bahasa daerah," ujar Dr. Novi Kurnia, Koordinator Japelidi dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (26/3/2020).
Agar penyebaran konten berbahasa daerah itu bisa menyebar luas, maka pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak.
Antara lain Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), dan Komunitas "Berbeda Itu Biasa".
Untuk penyebaran konten dilakukan melalui:
1. akun Instagram (https://www.instagram.com/japelidi/?hl=en)
2. twitter (https://twitter.com/japelidi?lang=en) Japelidi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.