Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah di PISA 2018, Nadiem akan Sederhanakan Kurikulum Pendidikan

Kompas.com - 03/04/2020, 18:40 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim berencana melakukan penyederhanaan kurikulum di semua jenjang pendidikan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas literasi siswa di Indonesia yang dinilai masih rendah versi PISA 2018.

"Kita sudah sepakat menyederhanakan kurikulum, sehingga lebih mudah dipahami guru dan siswa, beban konten pelajaran harus turun, sehingga di masing-masing konten bisa mendalami kompetensinya, tapi apakah jumlah muatan pelajaran dikecilkan atau konten dikecilkan itu masih dikaji oleh tim," kata Nadiem di Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Nadiem menyampaikan hal tersebut melalui "video conference" setelah mengikuti rapat terbatas dengan tema "Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA)" yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Nadiem mengatakan tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih mendiskusikan dan mempertimbangkan masukan dari berbagai organisasi terkait rencana penyederhanaan kurikulum tersebut.

"Jadi belum bisa jawab apakah mata pelajaran dikurangi atau konten dikurangi, tapi beban siswa yang banyak sehingga tidak bisa mendalami apapun akan kita buat sederhana dan dibuat lebih fleksibel," ujar Nadiem.

Dalam ratas tersebut Presiden Jokowi menyatakan skor kemampuan membaca para siswa di Indonesia lebih rendah dibanding kemampuan matematika dan sains berdasarkan penilaian dari PISA.

"Skor rata-rata PISA 2018 menurun di tiga bidang kompetensi dengan penurunan paling besar di bidang membaca. Kemampuan membaca siswa Indonesia dengan skor 371 di posisi 74, kemampuan matematika skor 379 di posisi 73, kemampuan sains skor 396 posisi 71," kata Jokowi.

Baca juga: Rendah di PISA 2018, Nadiem Makarim Siapkan 5 Strategi Ini

Jokowi mengatakan pemerintah masih harus membenahi sektor-sektor tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

Jokowi menambahkan, Indonesia telah mengikuti survei PISA selama 7 putaran sejak thn 2000-2018 dan mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi lebih inklusif.

Nadiem dalam kesempatan selanjutnya mengatakan, Kemendikbud menyiapkan lima strategi holistik untuk meningkatkan nilai PISA Indonesia.

Adapun strategi yang disiapkan adalah transformasi kepemimpinan sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru, mengajar sesuai tingkat kemampuan siswa, standar penilaian global, dan kemitraan daerah dan masyarakat sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau