Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Farmasi UGM Paparkan Reseptor ACE2, "Pintu Masuk" Covid-19

Kompas.com - 07/04/2020, 11:58 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sampai saat ini, virus corona atau Covid-19 (coronavirus disease 2019) hampir melumpuhkan seluruh dunia. Tak heran jika pandemi penyakit ini menantang para ahli untuk mengalahkan virus tersebut.

Berdasarkan kemiripan dengan virus corona sebelumnya yakni SARS-CoV yang menyebabkan penyakit SARS pada tahun 2002-2003 yang lalu, virus ini disebut-sebut memasuki sel yang diinfeksinya melalui suatu reseptor di permukaan sel yang disebut Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2).

Tapi, apa itu reseptor ACE2 dan peranannya dalam penyakit Covid-19? Berikut ini penjelasan mengenai reseptor ACE2 oleh Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dra. Apt. Zullies Ikawati, PhD.

Baca juga: Guru Besar ITS: Ini Syarat Aman Bilik Sterilisasi

Enzim yang menempel

1. ACE2 atau Angiotensin converting enzyme 2 adalah enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel di beberapa organ, seperti:

  • paru-paru
  • arteri
  • jantung
  • ginjal
  • usus

2. ACE2 bekerja mengkatalisis perubahan angiotensin II (suatu vasokonstriktor peptida) menjadi angiotensin 1-7 (suatu vasodilator).

3. ACE2 melawan aktivitas enzim angiotensin converting enzyme (ACE) dengan mengurangi jumlah angiotensin-II dan meningkatkan Angiotensin (1-7).

4. Angiotensin (1-7) bekerja pada reseptornya dan memberikan efek vasodilatasi. Dengan demikian, enzim ACE dan ACE2 bekerja secara berlawanan dalam pengaturan tekanan darah.

5. ACE2 merupakan suatu protein membran tipe I yang menembus membrane sebanyak sekali (single transmembrane), dengan bagian yang aktif secara enzimatik berada pada permukaan sel di paru-paru dan jaringan lain.

6. Bagian ekstrasel ACE2 dapat dipotong dari bagian trans-membrannya oleh enzim lain yang dikenal dengan nama sheddase, membentuk protein yang larut dan akan masuk ke pembuluh darah untuk kemudian diekskresikan melalui urin.

Hubungan ACE2 dengan SARS-CoV2

Dari kejadian epidemi SARS pada tahun 2002-2003, para peneliti telah menemukan bahwa virus SARS-CoV dapat masuk ke dalam sel inangnya dengan berikatan dengan ACE2 sebagai reseptornya.

Protein spike, virus SARS-CoV memiliki afinitas ikatan yang kuat dengan ACE2 manusia berdasarkan studi interaksi biokimia dan analisis struktur kristal.

Ikatan dengan reseptor ACE2 inilah yang akan membantu virus SARS-CoV masuk ke dalam sel inangnya. Jika dibandingkan, ternyata protein spike SARS-CoV2 (atau virus Covid-19) memiliki 76,5 persen kesamaan sekuen asam amino dengan SARS-CoV dan protein spike mereka benar-benar homolog.

Hal ini artinya kedua coronavirus ini memiliki cara yang sama untuk menginfeksi sel inangnya. Ada penemuan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat mengenali reseptor ACE2 manusia secara lebih efisien dari pada SARS-CoV, yang menyebabkan lebih tingginya kemampuan SARS-CoV2 untuk menular dari manusia ke manusia.

"Ini dibuktikan dengan sangat mudahnya virus Covid-19 ini menyebar ke seluruh dunia sampai menyebabkan pandemik dibandingkan SARS-CoV," ujar Prof Zullies Ikawati seperti dikutip dari laman Farmasi UGM, Senin (6/4/2020).

Adapun adanya ekspresi ACE2 yang berlebihan pada manusia akan meningkatkan keparahan dari penyakit infeksi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau