Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM Ciptakan Wastafel Portabel untuk Pasar Tradisional

Kompas.com - 15/04/2020, 08:04 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Masih ramainya pusat belanja seperti swalayan dan pasar tradisional, membuat dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Jayan Sentanuhady, membuat tempat cuci tangan atau wastafel portabel demi mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19 di area pembelanjaan.

“Saya kepikiran orang di pasar sih awalnya. Tidak mungkin pasar ditutup, masih banyak orang datang. Bagi saya orang teknik, mikirnya sederhana, mencegah lebih baik dan biayanya lebih murah,” kata Jayan dalam laman resmi UGM, Selasa (14/4/2020).

Walau bertema protabel, wastafel karya akademisi UGM itu tetap dilengkapi dengan keran air mengalir dan sabun cair. Sehingga semua orang yang berada di pasar tradisional tetap bisa menjaga kebersihan.

Menurutnya, wastafel portabel ini menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir sehingga diharapkan mampu mencegah penularan virus Covid-19 di berbagai pusat keramaian.

Baca juga: Pakar UGM Prediksi Optimis Penyebaran Covid-19 Berakhir 29 Mei 2020

“Protein yang menyelimuti virus corona akan hancur bila kena zat yang bersifat basa seperti sabun. Jadi, tidak perlu sabun antiseptik atau hand sanitizer atau alkohol. Cukup dengan cuci tangan dengan air sabun,” katanya.

Proses pembuatan wastafel portabel ini dinilai Jayan memiliki konsep yang sederhana. Ia mengungkap, cukup menyediakan bak penampung dari ukuran 50 hingga 300 liter. Lalu, air tersebut dialirkan lewat keran air. Sementara air buangan ditampung ke dalam jerigen.

“Intinya menyediakan air bersih dan sabun cair serta tisu di lokasi di mana tidak ada sumber air dan lokasi yang berada di pusat keramaian,” katanya.

Untuk sumber air, lanjut Jayan, bisa berasal dari pengisian air ke bak penampung. “Kalau pun jauh dari sumber air bersih bisa di drop dengan kendaraan,” ujarnya.

Baca juga: Belanja ke Luar Rumah? Pakar IPB Berikan Tips Belanja Aman Corona

Saat ini, bengkel pembuatan wastafel portabel ini baru menggarap satu unit per harinya. Pasalnya tim Jayan juga tengah mengembangkan ide kreatif lainnya berupa alat yang diperlukan oleh pihak rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19 yang tengah dirawat.

“Kita juga tengah menggarap air purifier untuk kamar pasien, bilik swab test dan ventilator,” pungkasnya.

Walau begitu, pihaknya tengah menggarap pesanan dari beberapa instansi untuk menyediakan tempat cuci tangan portabel tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau