Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Difabel UNS: Begini Pembelajaran di Rumah bagi ABK Saat Wabah Covid-19

Kompas.com - 23/04/2020, 10:32 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Joko Yuwono, M.Pd membeberkan strategi pembelajaran di rumah bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Tentu strategi ini khusus di masa pandemi virus corona atau Covid-19. Serta disesuaikan dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Karena itu, semuanya menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua dalam memperhatikan pendidikan dan kesehatan anak. Apalagi bagi orangtua ABK tentu membutuhkan waktu untuk beradaptasi atas situasi Covid-19 ini.

Baca juga: Begini Konsep Olahraga di Rumah dari Dekan FKOR UNS

Menurut Dr. Joko, tantangan terbesar adalah bagaimana kegiatan di rumah bagi anak-anak pada umumnya mungkin tidak ada masalah yang berarti. Meski sebenarnya banyak masalah pada sebagian besar lainnya.

"Maka, poin saya adalah tidak mudah bagi anak dan orangtua atas perubahan pola belajar ini," ujar Dr. Joko seperti dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (23/4/2020).

Untuk itulah harus diakui bahwa saat ini 1 bulan berlangsung, anak-anak belajar bersama orangtua di rumah melalui online sistem, maka orangtua dan anak harus saling belajar beradaptasi. Ada yang cepat dan ada slow (lambat) bahkan macet.

Pada ABK terdapat 3 kondisi yang berbeda yakni menyangkut:

  • produktifitas
  • kemandirian
  • mengisi waktu luang

Dikatakan, kondisi anak ada yang dikelompokkan berat, sedang dan ringan. Bagi anak-anak yang memiliki kemampuan yang cukup bagus baik daya pikir, emosional, sosial komunikasi dan seterusnya.

"Bagi anak yang sedang pada tahap sekolah berorientasi hanya pada kemandirian. Maka bisa jadi membutuhkan pendampingan yang cukup ketat. Dan kondisi anak dengan orientasi kebutuhan mengisi waktu luang, maka anak membutuhkan pendampingan yang ekstra," kata pakar difabel ini.

5 hal yang harus dilakukan

Dr. Joko menyarankan 5 hal yang dapat dilakukan orangtua ABK dalam strategi pembelajaran di rumah bagi ABK yakni:

  • orangtua sebaiknya bekerjasama dengan sekolah
  • ikuti arahan dari sekolah
  • lakukan perubahan dan penyesuaian
  • kenali sumber daya yang ada di rumah
  • buat kegiatan di rumah juga belajar harian.

Memang, menjadi orangtua ABK dalam masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Disini, orangtua dan ABK harus saling belajar dan memahami.

Tak hanya itu saja, kondisi rumah masing-masing juga mempengaruhi dalam pembelajaran pada ABK. Karena itu, diharapkan orangtua dan anak bisa saling belajar.

Sekolah juga harus membantu menyelesaikan masalah kegiatan di rumah. Kecil atau besar dukungan dan bantuan sekolah atau guru akan sangat berarti.

Baca juga: Bantu Mahasiswa Terdampak Corona, Karyawan UNS Berdonasi Hampir Rp 1 M

Tidak kalah penting, aAnak–anak harus mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau