Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Viral! Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM Manfaat Sayur Lodeh 7 Warna

Kompas.com - 25/04/2020, 09:42 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, masyarakat Yogyakarta sempat heboh karena mendapat pesan berantai yang berisikan anjuran untuk mengonsumsi sayur lodeh tujuh warna.

Pesan berantai di media sosial itu menjadi viral karena membawa nama Sri Sultan HB X untuk meminta warga Yogyakarta membuat dan memakan lodeh agar menangkal wabah penyakit atau pagebluk termasuk corona.

Ternyata, pesan berantai itu hoaks. Tetapi karena sudah terlanjur viral, banyak masyarakat yang mengonsumsi sayur lodeh tersebut.

Baca juga: Ahli Gizi UGM: Jangan Ragu, Puasa Mampu Tingkatkan Imunitas

Untuk menjawab manfaat dari sayur lodeh tujuh warna itu, Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Aviria Ermamilia, M.Gizi., RD., coba membeberkannya.

Tak bisa cegah corona

Aviria tidak membenarkan informasi yang menyatakan makan lodeh bisa mencegah paparan virus corona. Konsumsi lodeh tidak secara spesifik bisa mengatasi infeksi virus corona. Sebab, mencegah infeksi virus sangat berkaitan erat dengan kekebalan tubuh.

"Jadi, tidak bisa secara khusus lodeh menangkal corona karena ini kaitannya dengan imunitas. Tetapi makanan memang menyumbang dalam sistem kekebalan tubuh," ujar Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, seperti dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (24/4/2020).

Dikatakan, beredarnya hoaks itu justru membawa sisi positif. Sebab, masyarakat yang selama ini kurang mengonsumsi sayur akhirnya berusaha meningkatkan asupan sayurannya.

Sayur lodeh memang baik untuk kesehatan. Karena, di dalam sayuran tersebut mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.

Adapun komposisi isian dalam sayur lodeh cukup beragam. Seperti pada lodeh tujuh warna terdapat bahan:

  1. kluwih
  2. terong
  3. labu
  4. kacang panjang
  5. daun melinjo
  6. kulit buah melinjo
  7. tempe

Bernilai gizi tinggi

Seluruh bahan yang ada bernilai gizi tinggi karena mengandung serat, vitamin, dan mineral. Contohnya terong dan daun melinjo kaya akan kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas.

Kacang panjang merupakan sumber protein yang mengandung asam folat, serta labu kuning mengandung karbohidrat kompleks dan serat.

Ketika proses memasaknya ditambahkan santan yang memiliki kandungan lemak yang bagus bagi tubuh. Namun, dalam proses memasak dianjurkan tidak terlalu lama supaya lemak dalam santan tidak berubah menjadi lemak jenuh yang membahayakan kesehatan.

Konsumsi santan juga tidak disarankan terlalu sering agar tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Jadi, mengonsumsi sayuran setiap hari memang bagus untuk kesehatan. Karena dalam sayuran mengandung vitamin, mineral, serta yang diperlukan untuk proses metabolisme, pencernaan, dan efek protektif tubuh.

Sedangkan orang yang kurang asupan sayuran tentu dapat menyebabkan susah BAB, anemia dan berbagai penyakit lainnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi sayur sesuai pedoman gizi seimbang dengan komposisi isi piringku.

Isi piringku terdiri dari sumber karbohidrat sebanyak 2/3 dari 1/2 piring. Sementara lauk-pauk sebesar 1/3 dari 1/2 piring. Untuk sayur sebanyak 2/3 dari 1/2 piring dan buah 1/3 dari 1/2 piring.

Baca juga: Tips Menjaga Imun Tubuh dari Akademisi UGM

"Anjuran makan sayur dan buah dalam sehari sesuai pedoman gizi seimbang sekitar 400-600 gram untuk dewasa dan 300-400 gram untuk balita," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau