Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2020, 11:49 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Setelah merancang robot Violeta untuk sterilisasi ruangan yang digunakan untuk penanganan pasien Covid-19, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi.

Kali ini, ITS bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) merancang lampu LED 405nm IUV yang dapat melakukan sterilisasi ruangan tanpa membahayakan manusia.

Sesuai dengan namanya, lampu LED IUV tersebut bekerja dengan mengeluarkan sinar yang memiliki panjang gelombang sebesar 405 nanometer (nm) yang lebih aman bagi manusia.

Dengan begitu, tak seperti robot Violeta yang dalam penggunaannya untuk sterilisasi Covid-19 harus lebih dulu mengosongkan ruangan. Lampu ini dapat melakukan sterilisasi ruangan tanpa harus mengosongkan orang-orang yang berada di dalamnya.

Baca juga: Violeta, Robot Sterilisasi Covid-19 Buatan ITS dan Unair

Dosen Departemen Fisika ITS Endarko MSi PhD menjelaskan, lampu IUV ini dapat digunakan secara terus menerus hanya dengan memerlukan daya listrik sebesar 40 watt.

“Lampu ini juga bisa bertahan sampai dengan 50 ribu jam,” papar Endarko melansir laman ITS, Selasa (28/4/2020).

Awal pembuatannya, terang Endarko, sinar yang dipancarkan lampu tersebut berwarna violet sehingga membuat pusing jika dilihat. Namun, dengan adanya modifikasi lampu penyeimbang, akhirnya dapat menghasilkan sinar yang nyaman untuk penglihatan.

Lebih efektif ketimbang cairan disinfektan

Lebih lanjut dijelaskan, lampu ini dinilai sangat efektif untuk sterilisasi secara terus menerus dan tidak memerlukan isi ulang seperti cairan disinfektan.

Baca juga: Cegah DBD, Pakar IPB Beri Tips agar Rumah Bebas Nyamuk

Di samping itu, lampu IUV ini juga tidak meninggalkan noda atau residu pada area yang disterilkan, sehingga tidak mengganggu kebersihannya.

Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Hubungan Internasional Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menambahkan, selain lebih aman digunakan, lampu IUV ini juga mudah dipasang permanen di plafon-plafon ruangan.

“Inovasi-inovasi tersebut juga memungkinkan untuk dipatenkan sebagai kekayaan intelektual,” papar Bambang.

Saat ini, ITS telah menciptakan sebanyak 15 unit lampu LED IUV yang rencananya akan langsung digunakan di selasar RSUA. Hanya saja, keterbatasan komponen pembuat masih menjadi kendala untuk memproduksi banyak lampu.

“Namun, keberadaan komponen yang masih jarang di Indonesia menjadi salah satu kendalanya,” ungkap Endarko.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com