Pandemi menumbuhkan rasa takut, gelisah, cemas juga was-was yangberpengaruh pada kestabilan emosi semua orang. Dan semestinya guru memiliki salah satu obat mujarab untuk mengobatinya.
Baca juga: Hardiknas 2020, Nadiem: Banyak Hikmah dan Pembelajaran dari Krisis Covid-19
Obat tersebut adalah respons positif dan kalimat pujian, penghargaan, pengharapan atas karya karya belajar siswa. Semua guru adalah konselor. Saatnya semua guru harus mampu memilih diksi dan menggunakan bahasa kalbu.
Menghargai apapun hasil karya siswa dan memberikan motivasi melalui contoh dan kebaikan. Bahasa kebaikan akan membelajarkan siswa tentang kekurangan dari hasil belajarnya.
Pujian akan memotivasi siswa untuk terus berkarya, kalimat harapan akan membuat siswa tentang untuk membuktikan bahwa mereka bisa belajar mandiri dan berkarya dengan lebih baik
Guru menitipkan pesan agar para ibu mengontrol anak-anaknya untuk menuliskan segala aktivitas belajar seperti menulis buku harian.
Ini bukan waktu untuk berdebat, bukan saatnya untuk berteori. Setiap guru harus bangkit mencari solusi. Indonesia tidak butuh guru yang hanya berkeluh kesah, karena keluh kesah hanya akan membuat gundah.
Menjadi guru solutif adalah keharusan agar Edugoro dapat dilakukan. Wabah ini membelajarkan kita tentang arti persatuan dan perjuangan beda masa. Semoga akan terseleksi guru-guru unggul yang akan bisa membantu kebangkitan Indonesia.
Penulis: Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batanghari, Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.