KOMPAS.com - Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) Muhamad Nur Ghoyatul Amin memberikan informasi mengenai kandungan nutrisi dalam ikan yang potensial untuk cegah infeksi Covid-19.
Hal tersebut sejalan dengan anjuran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengonsumsi makanan mengandung vitamin dan mineral, salah satunya adalah ikan.
Menurut Ghoyatul, nutrisi yang terkandung dalam ikan memiliki potensi untuk mencegah infeksi, baik itu virus, bakteri, jamur.
“Melihat dari aspek nutrisi yang terkandung, iya, ikan memiliki potensi untuk mencegah infeksi dari bakteri, jamur, dan virus,” ujar Ghoyatul seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (12/5/2020).
Baca juga: Daftar Perguruan Tinggi Kedinasan yang Buka Pendaftaran 8-23 Juni 2020
Bahasan tentang nutrisi pada ikan yang bisa mencegah infeksi patogen ini merujuk pada jurnal berjudul Potential Interventions for Novel Coronavirus in China: A Systematic Review.
Jurnal tersebut tersebut membahas potensi nutrisi makro dan mikro nutrien yang berperan dalam penanganan infeksi virus secara umum, yakni Vitamin A, B, C, D, E, asam lemak omega 3, dan mineral seperti salinium, zat besi, dan zinc.
“Dari daftar nutrisi tersebut, ikan sangat berpotensi dijadikan metode pencegahan untuk mengurangi risiko dari infeksi virus,” ujar Ghoyatul yang merupakan peneliti di bidang food chemistry.
Untuk jenis ikan, ternyata tak hanya terbatas ikan bersirip saja seperti ikan bandeng, tuna, dory, nila, patin, lele.
Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran S1, Bebas Biaya Kuliah
Biota akuatik lainnya seperti udang, timun laut, cumi-cumi, gurita, dan rumput laut termasuk dalam kategori ikan yang dimaksud.
Hanya saja, pilihan terbaik ialah ikan dengan kandungan asam lemak omega 3 dan omega 6 seperti ikan tuna, makarel, patin, dan salmon.
“Contoh ikan lainnya adalah ikan selar, bawal, kurisi, ikan bilis, ikan buntal, ikan boso, ikan peperek, ikan layur, dan ikan kerong yang dapat ditemukan di laut Jawa,” tambahnya.
Olahan perikanan dapat diolah dengan cara digoreng, dikukus dan dipanggang. Dari ketiga proses tersebut, Ghoyatul menyebutkan, nutrisi dalam ikan lebih tahan jika ikan dikukus.
“Yang paling banyak mengurangi nutrisi itu sebenarnya adalah penggorengan,” ujarnya.
Agar manfaat ikan terasa, Ghoyatul mengingatkan untuk cerdas memilih kualitas ikan.
"Jangan sampai ikan-ikan diambil dari lingkungan yang berasal dari daerah yang mengandung polusi tinggi seperti logam berat dan bakteri merugikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.