KOMPAS.com – Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Blogger Putih Abu-abu dengan Episode “Bisnis Gerabah Bisnis Berubah”, yang tayang pada pukul 10.00 – 10.30 WIB untuk SMA dan sederajat pada 22 Mei 2020.
Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.
Baca juga: Rangkuman Ban Bekas Punya Kelas, Belajar dari TVRI 18 Mei 2020
Berikut adalah rangkuman Blogger Putih Abu-abu dengan Episode “Bisnis Gerabah Bisnis Berubah”:
Gerabah atau kerajinan yang terbuat dari tanah liat merupakan sebuah bisnis yang menjanjikan. Gerabah sering disebut sebagai tembikar atau keramik merupakan jenis usaha yang mampu bertahan lama dalam kondisi krisis sekalipun.
Dengan teknologi sederhana, gerabah mampu menjadi sebuah industri yang besar.
Para pekerja gerabah umumnya bukan sekedar mencari uang semata, mereka adalah pekarya sekaligus menjaga tradisi warisan nenek moyang.
Berkembangnya industri gerabah otomatis dalam artian positif mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Di sinilah hubungan antara pekerja dan pemilik usaha terjadi. Harapannya industri akan maju seiiring dengan kesejahteraan pekerja yang makin terpenuhi.
Untuk tenaga kerja, biasanya industri gerabah memberdayakan masyarakat sekitar.
Para pembuat gerabah perlu terus didorong agar mengasah kemampuan sehingga inovasi bentuk dan motif-motif unik gerabah juga ikut berkembang.
Karenanya, tenaga kerja adalah aset sebuah usaha untuk industri gerabah karena lewat kreasi merekalah, kerya gerabah dapat diterima dan diserap oleh konsumen.
H. Eman, salah seoarang pengusah gerabah mengatakan, eksistensi industri gerabah dapat bertahan belasan tahun karena terus menyiasati selera pasar.
Tidak hanya perlengkapan rumah tangga saja yang dibuat dari gerabah, berbagai jenis hiasan cantik dengan berbagai bentuk juga banyak disukai.
Kelebihan gerabah memang terlihat dari bentuk yang sangat variatif, unik dan dapat dibuat sesuai keinginan.
Proses Pembuatan Gerabah