Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Ban Bekas Punya Kelas, Belajar dari TVRI 18 Mei 2020

Kompas.com - 18/05/2020, 22:17 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Program Belajar dari Rumah di TVRI hadir kembali dengan tayangan Blogger Putih Abu-abu dengan Episode “Ban Bekas Punya Kelas, yang tayang pada pukul 10.00 – 10.30 WIB untuk SMA dan sederajat pada 18 Mei 2020.

Belajar dari Rumah adalah Program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan alternatif pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19.

Baca juga: Si Kumbi Anak Jujur: Keranjang Untuk Osyi”, Belajar dari TVRI 18 Mei 2020

Berikut adalah rangkuman Blogger Putih Abu-abu dengan Episode “Ban Bekas Punya Kelas

Ban Bekas dapat di olah menjadi banyak bentuk kerajinan unik yang memiliki nilai jual jika bisa di perlakukan dengan baik seperti limbah ban bekas yang di jadikan kursi atau meja dengan menyiapkan beberapa modal.

Modal langkah awal

Modal didapatkan dari berbagai sumber, modal dapat diperoleh dari simpanan sendiri maupun dari pihak lain seperti pemerintah, bank, koperasi dan perusahaan yang memiliki program pemberdayaan masyarakat.

Modal lain yang tak kalah penting yang dapat menentukan bisa jalan atau tidaknya usaha kerajinan ban bekas adalah modal kemauan, modal yang berhungan dengan mental sehingga siap membangun usaha selain itu ada juga modal keterampilan modal ini berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang.

Modal tenaga kerja adalah modal terbesar dalam memulai usaha, jika memiliki tenaga kerja yang terampil dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik tidak perlu pusing dengan memikirkan target produksi.

Peluang usaha yang dihasilkan yaitu dapat menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar, dibutuhkan keterampilan untuk mengubah ban bekas menjadi barang berekonomi tinggi berikut adalah proses pembuatan ban bekas menjadi kerajinan.

Bahan baku

  • Ban bekas
  • kain perca
  • busa tipis
  • kain beludru
  • paku
  • cat

Alat digunakan

  • parang atau pisau tajam,
  • gerinda untuk memotong,
  • palu,
  • tang,
  • kuas

Proses pembuatan

Ban bekas dibelah menjadi 2 bagian menggunakan sabit yang tajam, bagian pinggir luar ban yang keras digunakan untuk rangka kunsi dan meja disisir atau dirapihkan sedangkan bagian tengah di belah menjadi beberapa bagian dan digunakan untuk anyaman

Selanjutnya, untuk merangkai ban bekas menjadi bentuk kursi atau meja lingkarkan ban bekas yang sudah siap potong menjadi 2 bagian untuk dijadikan kaki sekaligus penopang dan sandaran tangan selain itu siapkan lingkaran untuk di jadikan sandaran dan tempat duduk dilanjutkan dengan proses penyambungan rangka

Untuk 1 buah kursi dibutuhkan 5-6 lingkaran atau 3 buah ban bekas, sambung menggunakan paku beton pada bagian tertentu sampai ban menempel dengan kuat dengan membuat kerangka yang harus dipersiapkan, kerangka bagian bawah, kerangka bagian samping serta kerangka tempat duduk dan sandaran

Ayaman dibuat dengan tali tali bagian tengah ban untuk sandarannya, sementara pada bagian tempat duduk menggunakan tali ban yang ukurannya lebih tebal dan rekatkan menggunakan paku hingga nyaman diduduki.

Selanjutnya mengisi tempat duduk dan sandaran menggunakan kain perca kemudian tutup dengan busa tipis, lalu tutup rapat dengan kain beludru kemudian rekatkan dengan paku lebih kecil.

Tahap terakhir yaitu proses pengecatan agar warna lebih menarik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau