Kerja sama ini meliputi peningkatan kualifikasi lulusan vokasi di jenjang Master, pertukaran pengajar melalui aktivitas kolaboratif, termasuk di dalamnya riset bersama, serta kesempatan konferensi, simposium, workshop, dan seminar.
"MoU ini merupakan peluang baik kerja sama pengembangan SDM Indonesia dengan salah satu Universitas di Jerman. Dengan MoU ini, kita bisa melaksanakan sirkulasi ilmu pengetahuan, inovasi sekaligus membuka pengalaman terkait kerja sama antara PTV dengan Industri," tutur Dirjen Wikan.
Sedangkan praktik baik kemitraan PTV dan IDUKA telah dijalankan Politeknik Negeri Madiun dengan PT INKA sejak beberapa waktu lalu.
Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju menjelaskan, link and match pendidikan vokasi sangat penting bagi industri. Pasalnya, masih banyak lulusan vokasi yang hanya memahami teori, namun belum memahami implementasi di dunia kerja.
"Pendidikan vokasi di Indonesia ini belum memenuhi standar dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga lulusannya nanti masih perlu kami ajari lagi. Sedangkan kami membutuhkan lulusan yang sudah siap untuk bekerja, baik paham secara teori maupun praktik langsung," ucap Agung.
Sejumlah tantangan yang memicu terjadinya kesenjangan antara pendidikan vokasi dengan industri adalah perubahan yang pesat di industri pada empat lini, meliputi kemudahan, kecepatan, kemurahan biaya, serta fleksibilitas.
Baca juga: Siapkan Lulusan Vokasi Terjun ke Industri, Kawan Lama Gelar Seminar Online
Artinya pendidikan vokasi harus melahirkan SDM yang mumpuni untuk dapar mengejar perubahan-perubahan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Politeknik Negeri Madiun, Muhammad Fajar Subkhan mengatakan, kerja sama yang telah dibangun dengan PT INKA telah mengusung konsep kemitraan yang berkelanjutan.
Bahkan, sudah ada kelas khusus yang dibangun bersama PT INKA. Kendati demikian, Fajar mengakui bahwa tidak mungkin semua lulusan Politeknik Negeri Madiun dapat terserap di PT INKA.
"Kurikulum yang dikembangkan tentu tidak semuanya spesifik pada perkeretaapian. Kami menyiapkan kompetensi mahasiswa agar dapat bekerja di berbagai industri. Tidak hanya pada hard skill, tetapi juga membekali kemampuan soft skill," tandas Fajar.
Acara Webinar Penandatanganan Kerja Sama dan Peluncuran Program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Tahun 2020 turut disaksikan oleh Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi. Webinar diikuti oleh 534 peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, hingga pelaku dunia usaha dan dunia industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.