Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia, Makcomblang "Pernikahan Massal" Vokasi dan Industri

Kompas.com - 10/08/2020, 22:38 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyebut Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) sebagai "Makcomblang" antara pendidikan tinggi dengan industri dan dunia kerja.

"Saya maknai sebagai direktorat 'Mak Comblang'. Dia yang bertugas mengoneksikan antara vokasi dan industri," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto pada Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, Senin (10/8/2020).

Wikan menegaskan bentuk "pernikahan" vokasi dan industri tidak cukup dimaknai dengan mengundang dosen tamu atau memberi masukan kurikulum saja.

"Jadi kurikulum, dosen tamu, magang, sertifikat kompetensi, training guru dan dosen plus komitmen serapan lulusan itu minimal baru dapat dikatakan link and match," tegas Wikan.

Dirjen Vokasi juga menyampaikan pemahaman link and match jangan dipandang sempit antara pendidikan vokasi dan dunia industri saja. Hal ini, menurutnya, harus dimaknai lebih luas dengan memasukan kerja sama dengan UMKM, Pemda dan juga perguruan tinggi luar negeri.

"Ayo anak SMP jangan ragu masuk SMK. Anak SMK atau SMA jangan ragu masuk kampus vokasi, selama passion. Kita sediakan platform 'Makcomblang'-nya," ajak Wikan.

Baca juga: Rumah Vokasi, Upaya Mewujudkan Pernikahan Massal Vokasi dan Industri

Tujuh program kemitraan

Dalam kesempatan tersebut Mitras DUDI meluncurkan tujuh Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).

Program ini merupakan inisiasi  Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka membangun (SDM) nasional yang berbasis pada kemitraan berkelanjutan antara Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUKA.

Ketujuh program ini difokuskan pada penguatan kemitraan serta penyelarasan antara pendidikan vokasi dengan industri. Ketujuh program yang diluncurkan meliputi:

  1. Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUKA
  2. Program Pengembangan Penilaian Mutu Pendidikan tinggi Vokasi Berstandar IDUKA
  3. Program Penguatan dan Pengembangkan Pusat Karier di Perguruan Tinggi Vokasi
  4. Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi dalam Melaksanakan Rekognisi Pembelajaran Lampau di Bidang Prioritas
  5. Program Penguatan Humas Kemitraan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja
  6. Program Penyelarasan Kurikulum dan Sarana Prasarana Pendidikan Vokasi dengan IDUKA
  7. Program Kampus Pendamping Kemitraan

"Hari ini Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) meluncurkan tujuh program kemitraan, namun secara keseluruhan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki sekitar 40 program dengan alokasi anggaran mencapai Rp3,5 triliun," ungkap Dirjen Vokasi.

Kerja sama jenjang Master

Selain peluncuran tujuh program unggulan Direktorat Mitras DUDI tahun 2020, kesempatan tersebut juga menjadi momentum untuk menunjukkan praktik-praktik baik kemitraan antara Pendidikan Vokasi dan IDUKA.

Kemitraan PTV dengan IDUKA sendiri bukan merupakan hal baru lantran selama ini sudah banyak pola kemitraan yang telah terjalin dengan harmonis.

Baca juga: Perkuat Pendidikan Vokasi, Politeknik Multimedia Nusantara Siap Dibuka 2021

 

Dirjen Wikan menambahkan, dalam paket "Pernikahan Massal" pendidikan vokasi dengan IDUKA, penyelarasan kurikulum menjadi poin yang paling penting. Kurikulum harus menjamin agar lulusan vokasi ketika menamatkan studi sudah memiliki budaya kerja yang baik dan profesional.

"Kurikulum itu jangan sekadar hard skill, tetapi soft skill seperti attitude juga diperlukan," tegasnya.

Terkait "pernikahan massal" dengan pendidikan tinggi luar negeri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melakukan penandatanganan MoU dengan Otto von Guericke Universitaet – Magdeburg, Jerman.

Kerja sama ini meliputi peningkatan kualifikasi lulusan vokasi di jenjang Master, pertukaran pengajar melalui aktivitas kolaboratif, termasuk di dalamnya riset bersama, serta kesempatan konferensi, simposium, workshop, dan seminar.

"MoU ini merupakan peluang baik kerja sama pengembangan SDM Indonesia dengan salah satu Universitas di Jerman. Dengan MoU ini, kita bisa melaksanakan sirkulasi ilmu pengetahuan, inovasi sekaligus membuka pengalaman terkait kerja sama antara PTV dengan Industri," tutur Dirjen Wikan.

Praktik baik kemitraan vokasi dan industri

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, Senin (10/8/2020).DOK. DIREKTORAT VOKASI Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam Webinar Praktik Baik Vokasi dan Industri, Senin (10/8/2020).

Sedangkan praktik baik kemitraan PTV dan IDUKA telah dijalankan Politeknik Negeri Madiun dengan PT INKA sejak beberapa waktu lalu.

Direktur Pengembangan PT INKA, Agung Sedaju menjelaskan, link and match pendidikan vokasi sangat penting bagi industri. Pasalnya, masih banyak lulusan vokasi yang hanya memahami teori, namun belum memahami implementasi di dunia kerja.

"Pendidikan vokasi di Indonesia ini belum memenuhi standar dari apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga lulusannya nanti masih perlu kami ajari lagi. Sedangkan kami membutuhkan lulusan yang sudah siap untuk bekerja, baik paham secara teori maupun praktik langsung," ucap Agung.

Sejumlah tantangan yang memicu terjadinya kesenjangan antara pendidikan vokasi dengan industri adalah perubahan yang pesat di industri pada empat lini, meliputi kemudahan, kecepatan, kemurahan biaya, serta fleksibilitas.

Baca juga: Siapkan Lulusan Vokasi Terjun ke Industri, Kawan Lama Gelar Seminar Online

 

Artinya pendidikan vokasi harus melahirkan SDM yang mumpuni untuk dapar mengejar perubahan-perubahan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Politeknik Negeri Madiun, Muhammad Fajar Subkhan mengatakan, kerja sama yang telah dibangun dengan PT INKA telah mengusung konsep kemitraan yang berkelanjutan.

Bahkan, sudah ada kelas khusus yang dibangun bersama PT INKA. Kendati demikian, Fajar mengakui bahwa tidak mungkin semua lulusan Politeknik Negeri Madiun dapat terserap di PT INKA.

"Kurikulum yang dikembangkan tentu tidak semuanya spesifik pada perkeretaapian. Kami menyiapkan kompetensi mahasiswa agar dapat bekerja di berbagai industri. Tidak hanya pada hard skill, tetapi juga membekali kemampuan soft skill," tandas Fajar.

Acara Webinar Penandatanganan Kerja Sama dan Peluncuran Program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Tahun 2020 turut disaksikan oleh Direktur Mitras DUDI, Ahmad Saufi. Webinar diikuti oleh 534 peserta yang berasal dari kalangan dosen, mahasiswa, hingga pelaku dunia usaha dan dunia industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com