Sumber daya tikus itu adalah makanan dan sarang yang menjadi komponen utama, karena tikus akan menghuni suatu habitat karena di habitat tersebut tersedia makanan dan sarang.
“Kalau pengendalian mekanis, yang efektif kita terapkan adalah mencegah tikus supaya tidak masuk ke dalam bangunan. Dengan cara menutup rapat celah-celah yang ada di bangunan dengan bahan yang kuat yang tidak dapat digerogoti tikus terutama bahan logam,” jelas Swastiko.
Cara lainnya adalah dengan mengusir tikus menggunakan gelombang elektromagnetik, suara ultrasonik maupun menggunakan bahan tumbuhan atau rempah-rempah.
Baca juga: Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Kemendikbud: Ini Pilihan, Bukan Kewajiban
Metode pengusiran menggunakan suara ultrasonik, kata Swastiko, dapat memanfaatkan suara jangkrik, sementara bahan rempah yang dapat digunakan untuk mengusir tikus antara lain seperti bawang putih, merica, cabai rawit, dan bintaro.
“Kalau menggunakan suara, tikus akan berusaha mencari sumber suara dan berusaha supaya suara tersebut tidak berbunyi lagi, sementara kalau menggunakan bahan rempah, tingkat efektivitasnya belum sampai 100 persen dan baru bisa mengusir tikus untuk sementara waktu saja,” terangnya.
Adapun untuk pengendalian kimiawi, penggunaan rodentisida (bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat) dinilai lebih efektif.
Untuk penggunaan perangkap, lanjut Swastiko, ini cukup efektif digunakan untuk mengendalikan tikus, mulai dari perangkap hidup (life trap) maupun perangkap mati (dead trap).
Baca juga: Ingin Kuliah S1-S2 ke Selandia Baru? Ada Beasiswa Senilai Rp 100 Juta
Saat akan digunakan ulang, perangkap dapat dicuci menggunakan sabun, air panas maupun air cucian beras untuk menghilangkan bekas feromon sehingga tidak dicurigai oleh tikus lain.
Perangkap perlu menggunakan umpan yang menarik bagi tikus seperti kelapa bakar, selai kacang maupun makanan yang tinggi protein seperti daging.
Perangkap tersebut dapat diletakkan pada tempat yang bervariasi dan tidak hanya berfokus pada satu tempat saja. Perangkap bisa diletakkan jalur tikus maupun tempat yang menarik bagi tikus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.