Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2020, 07:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com – Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bisa jadi hal yang familiar bagi anak bila orangtua membiasakan untuk mengenalkan sains sejak kecil.

Mengenalkan sains justru bukan dalam bentuk mengerjakan rumus-rumus dan berhitung. Melainkan mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan minatnya terhadap pelajaran sains, seperti kimia, fisika dan biologi.

Sebuah survei yang melibatkan siswa sekolah dasar di AS mendapati, pelajaran sains di sekolah dasar rata-rata hanya dipraktikkan sekitar dua jam selama satu minggu. Bahkan, di sejumlah daerah yang lebih kecil, pelajaran sains tidak cukup dipraktikkan bahkan hingga anak-anak beranjak ke sekolah menengah.

Baca juga: Siswa SMP-SMA, Aplikasi Ini Gratiskan Video Pembelajaran IPA-Matematika

“Fokus pada pelajaran matematika dan membaca di tingkat sekolah dasar telah membuat pelajaran biologi, kimia, dan fisika hanya sedikit dikenali,” kata Jenice Earle dari National Science Foundation di Amerika Serikat, seperti dilansir dari situs Parents.

Earle berpendapat, bahkan ketika mata pelajaran tersebut diajarkan, guru cenderung mengajarkannya sebagai formalitas dan kurang memiliki kemampuan untuk melakukan eksperimen bersama anak-anak.

Padahal, sains sangat butuh eksperimen untuk memicu minat anak sejak dini. Tak heran, bila di AS saja, kini hanya sepertiga siswa yang duduk di kelas 4 SD yang memiliki pemahaman kuat tentang prinsip-prinsip ilmiah.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Mohon Kembali ke Tanah Air, Negara Membutuhkan Anda

Untuk itu, National Science Foundation menyerukan orangtua untuk meningkatkan minat anak terhadap mata pelajaran sains bila ingin anak tertarik dan menguasai mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika.

Berikut sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan orangtua untuk menumbuhkan minat anak untuk belajar sains.

1. Eksperimen di rumah

Menurut organisasi berita independen yang bergerak dalam bidang pendidikan AS Education Week, tiga dari empat pemenang hadiah Nobel dalam bidang sains menemukan gairah terhadap sains di luar kelas, salah satunya di rumah.

“Sederhananya orang tua bisa menanyakan tentang mengapa cahaya bisa memantul di air, lalu luangkan waktu bersama anak untuk mempelajarinya,” saran Traci Wierman, penasihat untuk bidang kurikulum di The Lawrence Hall of Science, University of California, Berkeley.

Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya

Bisa juga orang tua menjelaskan mengapa hujan bisa turun, mengapa awan bisa berwarna putih dan abu-abu, serta mengapa suara petir bisa muncul.

Wierman berpendapat, intinya orangtua hanya perlu meluangkan waktu lebih banyak untuk menjelaskan sesuatu dari sisi sains kepada anak.

2. Mengenalkan dunia sains sejak dini

Orangtua perlu mengubah pemikiran kalau sains adalah pelajaran yang menguras otak dan membosankan, sebab pola pikir dapat memengaruhi minat anak terhadap sains.

Jadi, mulailah untuk mengoleksi buku-buku yang berkaitan dengan sains, seperti National Geographic untuk anak-anak. Bisa juga buku lain yang mengulas tentang hewan atau cuaca. Atau pilihlah tayangan anak yang banyak menyuguhkan eksperimen sains.

Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada insinyur, dokter, bahkan ahli biologi. Kenalkan anak tentang asyiknya profesi tersebut, apa yang bisa dia lakukan saat dewasa, hingga alat-alat apa yang bisa dia ‘mainkan’.

Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com